Beranda hukum Balan Lawai : Muda Suka Mabuk, Mau Jadi Apa Nanti

Balan Lawai : Muda Suka Mabuk, Mau Jadi Apa Nanti

0
Balan Lawai (75)
Balan lawai (75) warga Miau Baru mengaku sudah menikmati hasil kebun plasma minimal Rp3 juta sekali panen

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com
Balan Lawai (75) seorang tokoh masyarakat Miau Baru Kecamatan Kongbeng berharap pemerintah dan aparat hukum bertindak tegas dalam menyelamatkan generasi kuda dari pengaruh menggunakan obat terlarang meski jenis oplosan seperti obat batu Komix, Lem Kayu Merek Rajawali serta Doubel el bahkan sabu-sabu.
Kepada Suara Kutim.com yang menyambanginya Ahad (14/12) lalu di kediamannya, pria yang telah dua kali memimpin Desa Miau Baru dan kini aktif mengabdikan dirinya di gereja, mengaku prihatin dengan perilaku sejumlah oknum remaja di Kongbeng yang kerap menggunakan obat terlarang. “Mau apa mereka kelak, Kongbeng ini daerah kaya kalau mereka terus-terusan mabuk begitu siapa yang akan kelelola SDA kecamatan ini, sebentar lagi sudah diberlakukan masyarakat ekonomi Asia dimana tenaga kerja asia dengan bebas bisa bekerja di Indonesia termasuk di Kongbeng,” kata pria yang pernah mengenyam pendidikan di Malaysia ini.
Balan yang kini mengaku ingin menikmati hari tuanya dari kebun sawit, mengaku prihatin dengan keadaan generasi muda di daerahnya. Menurutnya, generasi muda yang sudah tergrus moral dan tidak punya kemampuan apa-apa karena terbiasa dengan mabuk-mabuk kelak akan tertinggal dan menjadi warga negara yang tidak ada artinya. “Kalau lagi muda sudah gemar Narkotika, syaraf sudah rusak mau kerja apa mereka nanti, saya sedih dengan keadaan ini karenanya kami para orang tua sudah berkali-kali meminta orang tua dan keluarga yang ada untuk mengawasi anak-anaknya untuk bergaul yang benar,” imbuhnya.
Seperti diwartakan, saat mengungjungi Lapter Miau Baru yang lagi off, ditemukan puluhan bungkus Komix – obat batuk yang mengandung obat dextomenthorphan HBr, selain itu bungkusan serta satu kaleng lem kayu merek Rajawali. (SK-03/SK-05)