Bupati Isran Noor Ketika Meninjau Proek Jalan di Kenyamukan |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Dinas Tata Ruang (DTR) Kutim punya masalah besar terutama dengan masyarakat, yakni tunggakan akibat pembebasan lahan yang belum tuntas. Menurut Kepala Dinas TR, Ardiansyah banyak lahan untuk kebutuhan proyek Pemkab sementara lahan yang dibayar masih terbatas panjar. “untuk tahun ini dinas kami belum mampu melunasi utang tanah pemilik lahan dari berbagai proyek yang dulu hanya diberikan pembayaran tahap pertama atau tahap dua, karena anggaran terbatas,” aku Ardiasnyah.
Kepada wartawan, Ardiansyah menyebutkan belum bisa dituntaskan pembayaran lahan karena antara kebutuhan dengan kesediaan uang tidak sebanding. Ardiansyah menaruh harapan, tahun 2015 mendatang semau utang bisa dilunasi.
Disinggung beberapa proyek yang belum tuntas pembayarannya yakni proyek jalan ring road APT Pranoto –Jalan Soekarno – Hatta yang baru dibayar tahap pertama dan kedua, sedangkan pelabuhan Kenyamukan, Ardiansyah enggan berkomentar. “Kalaupun sekarang pembebasan lahan dilakukan di SKPD, tapi untuk yang sudah dibayar tahap pertama atau ke dua merupakan tanggung jawab kami dan kami siap tuntaskan kalau dananya ada,” tegas Ardiasnyah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim Aswandini Eka Tirta mengakui telah memindahkan dana pengadaan lahan untuk proyek Jalan Ring Road, karena ternyata lahan yang ada sebagian diberikan panjar. Sementara data terkait dengan pemilik lahan, pembayaran yang telah dilakukan adannya di Dinas Tataruang karena itu dia mengembalikan dana ke Dinas Tata Ruang agar dituntaskan. “PU yang mulai lagi repot, karena kami tidak tahu mana lahan yang telah dibayar sebagian mana yang belum sama sekali. Karena itu, kami serahkan dana pembebasan lahan itu ke Dinas Tata Ruang untuk dituntaskan pembayarannya,” ujar Aswandini.
Diakui Aswan, salah satu proyek yang terlambat pekerjaanya adalah proyek ring road yang seharusnya selesai tahun 2015 namun mungkin tidak dapat terealisasi karena terhambat pembebasan lahan. “Sesuai perencanaan, proyek proyek dikerjakan kontraktor mulai dari timbunan hingga jalan cor jadi karena lahan belum tuntas pembebasannya, proyek jadi molor,” ungkap Aswan.(SK-02)