SANGATTA,Suara Kutim.com
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Kutim tahun 2014 hanya mendapat Rp1,2 M untuk biaya pelatihan, sehingga program pelatihan yang dilakukan hanya bisa sekali. “Efektifnya kami kerja melakukan pelatihan hanya selama dua bulan dalam setahun,” kata Kepala UPTD Kutim Abdul Syahid.
Dalam tahun, terangnya, UPTD BLIK harus meniadakan program pelatihan operator alat berat karena keterbatasan dana. Padahal, sebenarnya salah satu keterampilan paling dibutuhkan mahal karena pendidikan yang dilakukan meliputi operator alat berat.
Diakui, dalam program untuk satu jurusan paling tidak bisa diikuti 16 orang, karena keterbatasan dana hanya diikuti 12 orang. “Kalau maunya kami, karena pasar tenaga kerja di Kutim bagi anak-anak yang trampil sangat banyak, seharusnya enam belas orang itu diperuntukkan untuk satu kecamatan tiap tahun. Namun karena keterbatasan dana, maka terpaksa enam belas orang itu untuk semua kecamatan itupun masih dikurangi hinga hanya dua belas orang,” bebernya.
Dikatakan, elatihan operator alat berat ditiadakan akibat dananya besar karenanya harus kerja sama dengan BLK Samarinda, disisi lain Kutim belum punya peralatan. “Kedepan, diharapkan mendapat anggaran besar agar bisa melakukan pelatihan bagi lebih banyak putra putri daerah ini untuk mampu mengisi lapangan kerja di Kutim yang makin terbuka. Khusus untuk alat berat, kami berharap punya alatnya, agar tidak perlu mengirim ke BLK Samarinda. Karena dengan mengirim mereka ke BLK samarinda, kami BLK Sangatta yang tanggung semua biayanya, termasuk diberikan uang saku,” imbuh Syahid.
Disebutkan, biaya besar untuk pelatihan karena BLK Kutim menanggung semua biaya terutama untuk peserta ditanggung konsumsi hariannya termasuk biaya transpornya. Sementara untuk peserta yang datang dari kecamatan itu diasramakan yang semua biaya selama mengikuti pelatihan juga ditanggung.
Kalau diberikan dana yang lebih besar, ujar Syahid, jurusan yang akan buka lagi adalah pelatihan menjahit, kursus las, termasuk kursus operator alat berat dan pelatihan bangunan termasuk lanjutan.
Sekarang ini, BLK yang beroperasi sejak tahun 2007 masih focus pada pelatihan 6 jurusan diantarannya pelatihan las, mekanik sepeda motor, mekanik alat berat dan listrik. “Peminatnya tinggi, karena kondisi Kutim yang terbuka bagi penanam modal,” bebernya.(SK-02)