SANGATTA,Suara Kutim.com (21/4)
Mahasiswa sebagai agen pembangunan harus punya kepedulian terhadap upaya pemberantasan korupsi. Gerak moral kaum intelektual, merupakan modal besar untuk menekan bahkan menghapus segala bentuk benih-benih tindak korupsi yang merugikan banyak pihak.
Saat memberikan kuliah umum dihadapan citivitas STIPER,STAIS dan STIE Nusantara, Ketua Umum DPP GMPK Bibit Samad Rianto, Kamis (21/4) di Kampus STIPER Sangatta, menyebutkan korupsi telah merenggut sendi-sendi kehidupan berbangsa.
Didampingi Ketua DPD GMPK Kutim Abdal Nanang, Ketua STIPER Prof DR Djuremi mengungapkan beberapa penyebab seseorang menjadi koruptor diantaranya adanya perintah atasan yang kemudian menjadi kebiasaan, tidak taat aturan dan tidak peduli. “Bagaimana seorang aparat negara tidak berbuat korup karena ada perintah atasan, atau ia masuk dengan cara menyuap sehingga saat menjadi pegawai ingin mengembalikan uang yang digunakaan saat atau karena pengawasan yang lemah bahkan bisa memberi pengaruh kepada orang lain,” beber mantan pimpinan KPK ini.
Dalam paparannya berjudul Implementasi Zona Integritas Untuk Meningkatkan Profesionalitas Aparatur Sipil Negara Dalam Mewjudkan Pemerintah Daerah Yang Bersih, Bebas Dari Korupsi menandaskan korupsi merupakan penyakit bangsa yang kronis di bidang moral yang telah terdegradasi dan sebagian besar telah menganut paham pragmatisme.
Mengenakan kemeja putih, dengan gayanya yang santai mantan Kapolda Kaltim ini menaruh harapan kepada Bupati Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang yang disebutkan Ketua DPD GMPK Kutim Abdal Nanang memenang Pilkada 2015 lalu tanpa biaya, bisa mewujudkan Kutim bebas dari gurita korupsi. “Zona integritas dan profesionalisme ASN diharapkan menjadi jawaban bagi perwujudtan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi,” ungkap anggota Polri yang pernah dijebloskan dibalik jeruji milik polisi selama lima hari.
Menjawab pertanyaan seorang mahasiswa STIPER adanya sejumlah anggoat partai politik dalam kepengurusan GMPK, ia menyatakan GMPK berperan mendorong warga masyarakat untuk mengawasi kegiatan pemerintah guna mewujudkan pemerintahan yang baik terutama bebas dari korupsi, namun kesemuanya tidak boleh dicampurkan dengan masalah politik. “Masalah politik tidak boleh dimasukan dalam aktifitas GMPK tetapi tujuan kegiatan GMPK bisa dimasukan kedalam kegiatan partai agar partai yang kerap bersentuhan langsung dengan kegiatan pemerintah bisa bebas dari penyebab korupsi,” tandas pria yang sempat dijadikan tersangka semasa menjadi pimpinan KPK.
Kuliah umum yang berlangsung serius diakhiri dengan tukar menukar cendramata oleh Civitas STIPER maupun DPP GMPK. (SK13)