SANGATTA,Suara Kutim.com (10/8)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyarankan Pemkab Kutim membangun bendungan di areal Taman Nasional Kutai (TNK) untuk menanggulangi kemarau serta dampaknya. Harapan itu, kata Bupati Ardiansyah Sulaiman ancaman kemerau terus meningkat terutama terhadap produksi air bersih oleh PDAM.
Ia mengakui kemarau merupakan fenemena alam yang sudah dirasakan masyarakat Kutim terutama Sangatta dalam beberapa tahun terakhir, namun upaya menyelamatkan warga Sangatta dari dampak kemarau atau banjir harus ada dilakukan paling tidak bisa memperkecil dampaknya. “Permasalahan kekurangan air akibat kemarau hal yang lumrah bagi masyarakat Kutai Timur terutama Sangatta, karena saat hujan masyarakat juga merasakan sebaliknya yakni melimpahnya air hingga menyebabkan banjir di sebagian daerah. Untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan, perlu kajian dan perencanaan matang seperti membangun bendungan termasuk untuk memenuhi kebutuhan sawah,” kata Ardiasnyah kepada wartawan saat meninjau Pantai Jepu-Jepu Sekurau.
Diungkapkan, saat bertemu dengan BNPB untuk mengatasi kemarau dan banjir, disarankan Pemkab Kutim membangun bendungan di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK). Dengan pertimbangan saran BNPB itu, sebut Ardiansyah ia berusaha bertemu dengan Menteri Kehutanan dan LH agar alih fungsi kawasan atau enclave sebagian wilayah TNK sehingga proyek pembangunan bendungan ini dapat direalisasikan.
Disebutkan, clear-nya permasalahan enclave TNK otomatis pembangunan bendungan dapat dilakukan minimal pada APB Perubahan 2015 sudah dibuat perencanaan serat study kelayakan hingga desain bendungannya. “Jika sudah ada, diharapkan tahun 2016 sudah mulai dilakukan pembangunan jika bisa nantinya bisa dijadikan pembangkit lsitrik, semua itu tentu kembali pada study kelayakannya,” tandas Ardiansyah.(SK-03/SK-04/SK-12)