SANGATTA,Suara Kutim.com
Operasi bibir sumbing yang melibatkan sejumlah dokter ahli dan 30 pasien, menjadi perhatian Bupati Isran Noor dan Wabup Ardiansyah Sulaiman. Seusai menyampaikan pidato di sidang istimewa DPRD, Jumat (10/10), Isran langsung menuju RSU Sangatta.
Direktur RSU Sangatta dr Bahrani Hasanal menerangka operasi bibir sumbing yang digelar secara patungan antara Pemkab dan Baznas serta KPC, gratis bagi pasien. “Operasi bibir sumbing bila dilakukan secara mandiri minimal memerlukan biaya sepuluh juta, itu baru untuk pasien belum selama masa pemulihan dan keluarga,” kata Bahrani.
Bahrani mengakui target awal 40 orang, namun yang mendaftar hanya 30 0rang dan itu termasuk warga Tenggarong. “Dari luar kami terima karena memang masih kurang dari target,” terang Bahrani.
Meski kurang dari target, diakui operasi yang digekar tadi siang masih jauh lebih banyak dari operasi yang dilakukan tahun lalu yang hanya mencapai 17 orang. “Tahun ini ada penambahan karena tahun lalu ikut dan merasakan ada perubaha mengikuti operasi lanjutan. Ia mengakui, operasi bibir sumbing bisa lebih dari sekali kalau memang sulit,” bebernya setelah melepas kepergian bupati dan wabup.
Didampingi dr Sheni, Sekretaris RSU Sangatta, ia mengakui dokter spesilis yang terlibat yakni tiga orang ahli bedah plastik, satu ahli anastesi dan perawat. Ia mengakui, untuk melakukan operasi bibir sumbing hanya bisa dilakukan ahli bedah plastik, sesui dengan kompetensi. “Meskipun di RSU Sangatta ada ahli beda namun mereka ini ahli beda umum, jadi tidak sesui dengan kompetensinya.
Disinggung penyebab bibir sumbing, Bahrani mengatakan bisa terjadi karena berbagai macam sebab. Salah satunya, karena faktor gizi, genetik, bisa juga karena saat dalam kandungan ibu mengkonsumsi makanan yang salah termasuk obat-obatan atau obat tradisional.(SK-02)