Aktifitas di Pasar Konbeng |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Bupati Isran Noor mengakui daerahnya mengalami pertumbuhan pesat bahkan sejajar dengan daerah lain. Isran yang juga Ketua APKASI ini menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Kutim dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan signifikan.
Kepada Suara Kutim.com pelaksanaan roda pemerintahan dan pembangunan juga mengalami perkembangan sesuai semangat otonomi daerah. “Pembangunan terus diupayakan merata dan tidak terfokus hanya pada Sangatta sebagai ibukota kabupaten,” sebut Isran.
Terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat, Isran menegaskan salah satu tugas utama Pemkab Kutim untuk terus ditingkatkan. Semenjak Kutim berdiri 14 tahun silam, ujar Isran, persoalan kemiskinan menjadi perhatian serius dan menjadi tugas pokok. “Sebagai informasi sejak tahun dua ribu delapan awal, kondisi masyarakat Kutim masih cukup tertinggal dari aspek kehidupan atau aspek kesejateraan, namun kini jauh lebih berkembang dan sejahtera karenanya,” beber Isran.
Saat menyaksikan kesepakatan sejumlah koperasi di Muara Wahau dengan sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit, pekan lalu, Isran menyebutkan pada 2008 warga Kutim yang terdata miskin sekitar 30 % namun pada akhir 2012 tinggal 6,1 persen. Terjadinya penurunan warga miskin ini karena semakin terbukanya lapangan kerja baik disektor pertambangan maupun perkebunan. “Hanya dalam waktu lima tahun saja, terjadi penurunan sangat dratis tentu semua itu bukan semata karena kerja keras pemerintah tetapi keterlibatan semua pihak,” ujar Isran Noor.
Terhadap 6,1 persen warga miskin yang ada, ia mengakui umumnya kaum pedatang yang berusaha mencari kerja di Kutim namun tidak punya keahlian. ”Mereka yang masih tercatat sebagai warga miskin, belum memiliki penghasilan dan belum memiliki tempat tinggal yang permanen sedangkan masyarakat lokal sendiri sudah sangat sejatera,” sebut Isran Noor.(SK-03)