Beranda ekonomi Demi Efisiensi Anggaran dan Waktu, Penyelesaian Ring Road APT Pranoto Tambah...

Demi Efisiensi Anggaran dan Waktu, Penyelesaian Ring Road APT Pranoto Tambah Waktu Hingga Februari

0
Pekerja sedang mengerjakan proyek ring road di Sangatta Utara.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (20/1)
Kontrak proyek pembangunan ring road Jalan AP Pranoto- Jalan Soekarno yang semula ditargetkan rampung Desember 2015 diperpanjang hingga Februari. Kontrak diperpanjang untuk menyelesaikan pekerjaan pada lahan yang sudah tidak bermasalah, hingga tuntas. Sedangkan untuk penyelesaian proyek selanjutnya, menunggu rampungnya pembebasan lahan yang dilaksanakan Dinas Tataruang. “Kontraknya kami perpanjang hingga Februari,” terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim Aswandini Eka Tirta, Rabu (20/1) siang.
Kepada Suara Kutim.com, Aswan menerangkan untuk menuntaskan keseluran pembangunan jalann termasuk proyek multiyears tidak mungkin dapat dituntaskan semua hingga Februari mendatang terkecuali yang lahannya sudah tidak bermasalah lagi. Diungkapkan Aswan, sayang bila harus ditender ulang lagi pekerjaannya karena harus dalam waktu lama karena opsi paling baiknya adalah memberikan tambahan waktu. “Sekali lagi, itu bukan kesalahan kontraktor,” tandasnya seraya menambahkan bisa jadi akan menyebabkan anggaran bertambah besar.
Meski demiian, Aswan mengakui tidak tahu persis sisa pekerjaan di lahan yang belum dibebaskan, Karena diakhir kontrak akan dihitung berapa yang telah selesai. Terkait dengan masalah lahan, Aswan mangaku, tidak mengetahui detail sehingga enggan berkomentar karena bukan ranah Dinas PU Kutim. “Kalau urusannya dengan lahan, saya no coment. Jelasnya seperti apa, sisanya berapa dan kemajuannya gimana saya serahkan ke dinas terkait yang mengurusi masalah tersebut,” sebutnya.
Pada dasarnya, ujar Aswan, Dinas PU Kutim ingin mengambil alih pembebasan lahan tersebut hanya saja harus membutuhkan semua data-data lahan sudah dan belum dibebaskan. Termaksud data lahan yang telah mendapatkan uang pembebasan dan masih memiliki tunggakan. “Kami tidak pernah mendapatkan laporan lahan mana saja yang sudah dibebaskan, berapa yang sudah dibayarkan. Makanya, kami tidak tau masalah mana lahan-lahan itu. Dan kami hanya fokus mengerjakan proyek itu di lahan yang tidak lagi bermasalah saja,” katanya.(SK-02/SK-11)