SANGATTA (18/3-2017)
Meningkatkan distribusi air bersih menjadi prioritas utama PDAM Tirta Tua Benua (T2B) Kutim, namun meningkatkan kualitas air tidak kalah prioritasnya. Pemerosesan air bersih dilakukan PDAM sesuai standar yang ditetapkan pemerintah, namun tidak jarang pelanggan mendapat air dengan kualitas rendah terlebih yang dilayani melalui jaringan pipa lama.
Dirut PDAM T2B Kutim Aji Mirni Mawarni, menyebutkan selama ini yang kerap dilakukan pembersihan hanya pada tangki-tangki di IPA sedangkan pada pipa distribusi yang sudah lama belum pernah. “Kami menyadari, air yang didistribusikan kerap berkualitas rendah sehingga dikeluhkan masyarakat . Penyebabnya bukan olahannya, tetapi saat didistribusikan ada kemungkinan pipa yang ada sudah ada endapan lumpur terlebih ketika awal PDAM beroperasi beberapa tahun lalu,” ungkap Aji Mirni Mawarni.
Kepada Suara Kutim.com, ia mengakui, pembersihan jaringan sudah diprogramkan agar kualitas air baik. Disebutkan, pembersihan jaringan memerlukan perancanaan matang agar pelanggan tidak terganggu.
Diakui, pembersihan jaringan dilakukann agar penyaluran air lebih optimal. Kegiatan yang dikalangan PDAM dikenal flushing banyak manfaat seperti pipa – pipa distribusi menjadi bersih, kemudian kebocoran pipa bisa diketahui serta mempelancar air. “Kalau pipanya terlalu banyak endapan lumpur, tentu berpengaruh terhadap debit air,” bebernya seraya menambahkan pipa yang akan dibersihkan yang ada di Sangatta.
Dalam pertemuan PDAM dengan sejumlah elemen masyarakat belum lama ini, soal kualitas air juga dikemukakan. Beberapa warga sempat menanyakan, air yang mereka terima kurang bersih bahkan cendrung berwarna cokelat meski tidak berbau tanah.(SK11)