Beranda kutim adv pemkab Desa Bumi Jaya dan Cipta Graha Jadi Lokus Stunting, Ini Kata Camat...

Desa Bumi Jaya dan Cipta Graha Jadi Lokus Stunting, Ini Kata Camat Kaubun Saprani

0

Dibaca 297 , 1 views today

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus bekerja keras dalam upaya menurunkan angka stunting di Kutai Timur. Tidak terkecuali bagi 2 (dua) desa yang ada di Kecamatan Kaubun, yakni Desa Bumi Jaya dan Desa Cipta Graha yang saat ini menjadi lokus stunting di kecamatan tersebut. Berdasarkan data dari e_PPGBM Per Juni 2024, jumlah anak stunting tingkat kecamatan di Kecamatan Kaubun berjumlah 55 anak.

Menyikapi kondisi ini, Camat Kaubun Saprani mengaku pihaknya akan melakukan kolaborasi dari tingkat kecamatan hingga desa, dalam upaya intervensi penurunan angka stunting di Kecamatan Kaubun, terutama pada dua desa yang menjadi lokus kasus stunting.

”Mungkin saja di setiap desa ada temuan kasus, Cuma yang menjadi lokus itu di Desa Bumi Jaya dan Desa Cipta Graha. Tentunya kita akan berkolaborasi dari tingkat kecamatan hingga desa, baik itu tenaga pendamping, ini kita berdayakan untuk mengintervensi penurunan stunting di Kaubun ini, khususnya pada dua desa yang menjadi lokus tersebut,” ujar Saprani.

Lanjut Saprani, dengan bekal pengetahuan tentang upaya penurunan stunting yang didapatkan dari kota Lombok, bisa diaplikasikan bersama. Intervensi anggaran melalui pemerintah desa dan perangkat daerah tingkat kabupaten juga dianggap sangat penting. Begitu juga keikutsertaan pihak perusahaan yang ada di Kecamatan Kaubun untuk membantu mempercepat penurunan stunting.

”Harapan kami ini dari pihak kecamatan, sama-sama lah kita berkolaborasi. Kita punya edukasi, kita punya semangat, kita punya kekompakan untuk menurunkan yang namanya stunting. Klo untuk intervensi anggaran, di pemerintah kecamatan hanya ada anggaran operasional saja, sementara alokasi anggaran bisa melalui desa dan juga OPD Kabupaten. Tidak lupa kami juga mengajak pihak perusahaan yang ada di Kaubun untuk ikut serta dalam penanganan ini dan sebenarnya sudah berjalan dengan bantuan pemberian makanan tambahan bergizi kepada bayi dan ibu hamil,” jelasnya.(Red-SK/Adv)