SUARAKUTIM.COM, SAMARINDA – Pada Kamis (7/11/2024), Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berkolaborasi dengan Pusat Pelatihan Dan Pengembangan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) Samarinda menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk peningkatan kapasitas aparatur sipil negara. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Five Premiere Samarinda tersebut diikuti oleh pejabat struktural dan fungsional di lingkungan DPPKB Kutim.
Kepala Puslatbang KDOD LAN Muhammad Aswad, yang menjadi salah satu narasumber, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya kepemimpinan transformasional bagi pemimpin organisasi. Menurutnya, kepemimpinan transformasional merupakan bentuk kepemimpinan yang mampu mendorong perubahan dan inovasi sesuai dengan kebutuhan zaman.
“Kepemimpinan transformasional berasal dari kata ‘transform’, yang berarti membuat perubahan. Di tengah lingkungan yang terus berkembang, seorang pemimpin harus mampu melakukan inovasi dan transformasi agar tidak tertinggal,” ujarnya.
Aswad juga menambahkan pentingnya investasi dalam pembelajaran dan pelatihan bagi aparatur negara. Menurutnya, untuk menghadapi perubahan yang cepat, pemimpin dan pegawai harus siap terus belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
“Saya sangat mengapresiasi bimtek ini. Ini adalah cara terbaik menurut para ahli untuk mengantisipasi perubahan. Kita tidak boleh diam, harus terus menjadi pembelajar,” tegasnya.
Sementara itu, Widya Iswara DR Rahmat Suparman, yang juga turut menjadi narasumber, membawakan materi tentang manajemen kinerja organisasi, khususnya dalam hal cascading dan alignment.
Ia menjelaskan bahwa masih banyak aspek yang perlu dikuasai oleh pegawai, namun tidak semua mampu dikuasai dalam waktu singkat. Oleh karena itu, ia menilai Bimtek ini sangat penting dan patut diapresiasi, karena dapat membantu peningkatan kinerja organisasi DPPKB Kutim.
“Perlu pemahaman bersama tentang bagaimana meningkatkan kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kutai Timur, agar dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten,” tambah Rahmat.
Meskipun materi yang diberikan sangat penting, Rahmat menyarankan agar kegiatan serupa ke depannya lebih banyak diisi dengan diskusi kelompok dan praktek langsung, terutama dalam penyusunan perencanaan kinerja.
“Dengan lebih banyak praktik, para peserta bisa mendapatkan keterampilan yang lebih aplikatif, yang bisa langsung diterapkan dalam kebijakan-kebijakan di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,” tuturnya.(Red-SK/Adv/*)