SANGATTA,Suara Kutim.com
Camat Sangatta Utara Didi Herdiansyah berharap arena MTQ benar-benar berlangsung jujur dan bersih dari bentuk kecurangan termasuk “ngebon” qori dari daerah lain. Bahkan, Didi mengecam keras jika praktik sewa qari dan qariah masih dilakukan saat MTQ Kutim, Maret mendatang digelar.
Ia berharap, MTQ mendatang lebih mengedepankan syiar agama dan pendidikan. MTQ merupakan ajang mulia dimana dilantungkan ayat-ayat Suci Al-Qur’an karenanya jangan dikotori dengan perbuatan yang menghalalkan segala cara untuk meraih predikat juara. “MTQ bukan liga sepakbola professional, MTQ merupakan ajang silaturahmi dan syiar Islam dalam membina umat dengan cara menggali potensi lokal yang dimiliki masing-masing kecamatan,” kata Didi dalam Rakor, Senin (26/1) siang.
Didi berjanji mengawal proses verifikasi calon peserta MTQ XI Kutim mendatang dan jika ada warga Sangatta Utara yang disewa atau pindah membela kafilah kecamatan lainnya ia akan mencekal. “Masalahnya, kalau mau pelaksanaan MTQ mereka urus pindah penduduk setelah usai acara MTQ kembali urus lagi e-KTP aparat pemerintah yang dibikin repot, mendingan kalau mau pindah penduduk sekalian pindah seterusnya saja,” tandasnya.
Ketua Panitia Seleksi Dewan Hakim Hj. Munawarah mengingatkan dean hakim menjunjung tunggu status dewan hakim. Ia mengharpkan korps jubah hitam ini “tidak boleh” ke tempat peserta menginap meski ke tempat asal kecamatan dewan hakim meski dengan alasan apapun terlebih-lebih mendampingi qari atau qariah pada saat mau berlomba. “Ini masalah etika dan kepatutan, sebagai dewan hakim harus berani menanggalkan apa yang disandang karena tugas yang diberikan pemerintah lebih penting,” sbeut Munawarah.(SK-06)