Beranda ekonomi DPMPTSP Kutim Gelar Laporan Antara dan FGD IPRO Oleo Chemical dan Oleo...

DPMPTSP Kutim Gelar Laporan Antara dan FGD IPRO Oleo Chemical dan Oleo Food di KEK MBTK

0
Tim peneliti dari Sucofindo saat memaparkan laporan antara penyusunan IPRO komoditas turunan kelapa sawit berbasis kimia (Oleo Chemical)

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) dalam memaksimalkan pemanfaatan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batota Trans Kalimantan (KEK MBTK), terutama sebagai pusat kawasan pengolahan produk turunan kelapa sawit patut diacungi jempol.

Tim peneliti Sucofindo saat memaparkan laporan antara penyusunan IPRO komoditas turunan kelapa sawit berbasis makanan (Oleo Food)

Melalui kegiatan Investment Project Ready To Offer (IPRO) yang dilaksanakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutai Timur, Pemkab Kutim tengah mencari formula yang tepat agar industri hilirisasi kelapa sawit bisa dihadirkan di Kutim, khususnya pada kawasan KEK MBTK, baik itu berupa produk turunan kelapa sawit yang berbasis kimia (Oleo Chemical) maupun yang berbasis makanan (Oleo Food).

Menurut Fredrik Hendrik, Analis Ahli Muda Penanaman Modal DPMPTSP Kutim, saat ini kegiatan IPRO yang dilaksanakan DPMPTSP Kutim bekerjasama dengan PT Sucofindo sudah memasuki tahapan penyampaian laporan antara, yakni penyampaian progres dari kajian dan pengambilan data lapangan oleh tim peneliti.

“Laporan antara ini adalah laporan progres dari tim peneliti yang sudah mendapatkan bahan-bahan dalam penyusunan IPRO ini. Sehingga dengan adanya laporan antara ini, tinggal selangkah lagi menuju penyempurnaan penyusunan IPRO yang produk akhirnya akan menjadi acuan maupun blue print dari prospek investasi yang akan kita tawarkan kepada para pengusaha atau investor dalam hal peluang bisnis komoditas turunan kelapa sawit yang berbasis kimia atau Oleo Chemical maupun makanan Oleo Food,” ucap Hendrik kepada wartawan di sela kegiatan penyampaian laporan antara dan FGD IPRO Komoditas Turunan Kelapa Sawit berbasis Kimia (Oleo Chemical) dan Makanan (Oleo Food) di Hotel Royal Victoria Sangatta, Senin (21/10/2024).

Lanjutnya, tidak hanya menawarkan gambaran peluang dan keuntungan usaha yang bisa diperoleh para investor melalui industri Oleo Chemical maupun Oleo Food, namun juga melalui IPRO ini Pemkab Kutim memberikan jaminan usaha, baik dalam hal jaminan regulasi hingga jaminan ketersediaan bahan komoditi produk dalam jangka panjang yang dilakukan di KEK MBTK.

“Jadi dalam IPRO ini kajian dilakukan secara lengkap, menyeluruh dan komprehensif. Mulai dari kekuatan yang dimiliki dalam ketersediaan bahan baku, peluang usaha, pasar dan keuntungan, permasalahan hingga tantangan yang bakal dihadapi. Termasuk kemampuan dari KEK MBTK sendiri, seperti ketersediaan pasokan air bersih dan listrik, kesiapan pelabuhan, pengembangan moda transportasi dalam pengangkutan bahan baku dan infrastruktur penunjang lainnya,” jelas Hendrik.

Hendrik kembali menegaskan bahwa IPRO ini merupakan keseriusan pemerintah Kutim dalam pengembangan dan pemanfaatan KEK MBTK secara maksimal, terutama dalam menghadirkan industri hilirisasi kelapa sawit di Kutim. Pihaknya memiliki deadline dalam penyelesaian penyusunan IPRO ini hingga awal bulan Desember 2024 nanti. Hasil IPRO ini akan menjadi produk baku berupa buku bilingual, karena investor yang disasar bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga luar negeri.

“Tentunya IPRO ini merupakan bentuk keseriusan Pemkab Kutim dalam menghadirkan industri hilirisasi kelapa sawit di Kutim, khususnya pada KEK MBTK. Kami berharap penyusunan IPRO ini bisa selesai pada awal Desember 2024 nanti sebagaimana deadline yang sudah diberikan. Produk akhirnya adalah berupa buku bilingual karena bukan hanya investor dalam negeri yang kita sasar, tetapi juga investor asing atau luar negeri,” pungkasnya.(Red-SK/*)