Beranda politik DPRD Kutim Dukung Pengembangan Budidaya Pisang di Kutim, Arfan: Saya Juga Mau Tanam Pisang

Dukung Pengembangan Budidaya Pisang di Kutim, Arfan: Saya Juga Mau Tanam Pisang

0
Wakil Ketua II DPRD Kutai Timur, Arfan

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Budidaya tanaman buah pisang saat ini menjadi favorit bagi sebagian masyarakat Kutai Timur (Kutim), terutama pisang kepok, usai Pemerintah Kutim sukses mengekspor puluhan ton pisang kepok ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

Keberhasilan ini juga mendapatkan apresiasi positif dari Wakil Ketua II DPRD Kutai Timur, Arfan. Bahkan politisi Nasdem tersebut mengaku sangat tertarik dan kini mulai mencoba berkebun pisang kepok.

“Nah, klo pisang kepok grecek khas Kutim ini kan sekarang sudah pasarnya. Sudah ada beberapa negara menghubungi kita untuk minta disuplai buah pisang ini. Seperti Malaysia, Singapura dan sejumlah negara lainnya di Asia Tenggara. Bahkan yang saya dengar sekarang Australia juga minta. Saya juga sudah mulai menanam pisang,” ujar Arfan.

Lanjutnya, karena menjanjikan dan sudah memiliki pasar manca negara, maka Arfan menganggap wajar jika Pemkab Kutai Timur bersama sejumlah perusahaan yang beroperasi di Kutim harus memikirkan ketersediaan lahan yang cukup untuk mengembangkan budidaya pisang kepok grecek ini di Kutai Timur.

“Pemerintah Kutim harus menggandeng perusahaan dan masyarakat, untuk memikirkan pengembangan budidaya tanaman pisang gercek ini secara masif di Kutim. Karena sangat disayangkan, pasar sudah ada cuma kita kewalahan memenuhi karena kurangnya bahan baku,” jelasnya.

Ditambahkan Arfan, jika sebelumnya Kutim juga pernah membudidayakan singkong gajah, namun kemudian tidak berlanjut dikarenakan pasar ekspor yang tidak menjanjikan. Hal ini berbeda dengan kondisi pemasaran pisang kepok grecek yang sudah memiliki pasar pasti. Namun demikian Arfan juga berharap, kelak Kutai Timur juga bisa mengolah sendiri bahan baku pisang kepok grecek ini, jika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy nantinya sudah benar-benar bisa beroperasi.

“Dulu kita juga pernah secara besar-besaran membudidayakan singkong gajah, namun karena pasarnya kurang jelas akhirnya tidak berlanjut. Ini berbeda dengan pisang kepok, sudah ada pasar yang siap menampung. Tapi saya berharap nantinya kita bisa mengolah sendiri bahan baku pisang kepok ini di wilayah kita sendiri. Mudah-mudahan jika KEK Maloy sudah siap, kita bisa bangun pabrik sendiri dan mengekspor bahan turunan pisang yang sudah jadi dan siap konsumsi,” harap Arfan.(Red-SK/ADV)