SAMARINDA (26/4-2020)
Gubernur Kaltim Isran Noor dalam memimpin Kaltim punya gaya tersendiri, seperti tidak mau terlalu panjang birokrasi dan membagi tugas habis dengan jajarannya. Dalam penanganan Virus Corona yang mewabah di Kaltim, semua system digerakan, sehingga bisa bergerak cepat dan tepat hanya saja kerap terbentur dengan aturan lebih tinggi.
“Rencana melakukan Lokal Lockdown sejak tanggal 17 Maret 2020 disampaikan Gubernur Isran tiada lain ia sudah mengetahui kondisi Kaltim, satu-satunya cara tercepat saat itu agar Corona tidak membawah yakni memperketat pengawasan orang dan barang masuk baik di Bandara, Pelabuhan Luat maupun Terminal hanya saja ada aturan lain yang melarang,” terang Kepala Biro Humas Setda Kaltim, Syafranuddin.
Gubernur Isran, dalam pengarahannya kepada tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19, agar sumber daya segera dilakukan agar beban masyarakat bisa ringan. “Pak Gubernur, berkali-kali melakukan kontak dengan pejabat pemerintah pusat terkait usulannya untuk menangani Virus Corona, salah satunya adanya local lockdown agar suatu daerah yang belum parah terpapar Corona bisa ditangani dengan cepat dan tepat,” terang Jubir Pemprov Kaltim.
Pria yang akrab disapa Ivan ini menggambarkan situasi Kaltim pada pertengahan Bulan Maret lalu, dimana warga masyarakat yang terpapar Virus Corona masih hitungan jari. “Perhitungan Pak Isran waktu itu, jika Kaltim segera diisolasi maka tidak ada penambahan korban disisi lain masyarakat masih bisa beraktifitas sehingga roda ekonomi tetap jalan. Intinya, usulan Pak Isran tempo hari bukan seperti PSBB saat ini yang akhirnya menyekat semua aktifitas masyarakat karena wabah Corona sudah menyebar kemana-mana,” bebernya.
Terkait tudingan sejumlah pihak bahwa Gubernur Isran tidak tampil seperti sejumlah kepala daerah lainnya terkait penanganan Virus Corona di Kaltim, dijelaskannya tidak benar. “Selama ini, Gubernur dan Wagub aktif memberikan pengarahan. Memang Pak Isran tidak banyak tampil seperti kepala daerah lain tapi dalam hal-hal tertentu selalu hadir seperti rapat terbatas dengan menteri, DPRD Kaltim serta Rakor lainnya meski via Vicon, termasuk memberikan pengarahan kepada Tim Gugus Tugas Covid 19,” ungkapnya.
Ivan juga memberi contoh Gubernur Isran selalu bergerak cepat dan tak ingin diketahui orang banyak yakni ketika meninjau Posko IKA Unmul di GOR Segiri beberapa waktu lalu. “Datang lebih awal, dialog sebentar dengan pengurus kemudian menyerahkan bantuan dan langsung pergi, wartawan yang ingin wawancara saja disarankan agar mewawancari penggalang dana kemanusian yang dididirikan IKA Unmul,” bebernya seraya menamnahkan Isran usai dari GOR Segiri mendatangi sejumlah warga masyarakat yang terkena dampak Corona namun kesemuanya tidak diberitakan.
Ivan yang pernah menjadi Kabag Humas Setda Kutim ini menyebutkan, gaya Isran dalam alam hal-hal tertentu terutama menyangkut kemanusiaan, tidak ingin dipublikasikan. “Pernah saat malam takbiran Idul Fitri, Pak Isran seorang diri datang ke RS Kudungga menemui parawat dan pasien yang ada. Beliau memberikan dukungan moril serta berbagi rezeki kepada pasien dan perawat saat itu. Namun, Isran meminta tidak usah diberitakan,” kenangnya.(SK8)