SANGATTA (8/6-2018)
Puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kutim, Jumat (8/6) sore mengutuk aksi militer yang dilakukan tentara Israel. Aksi di simpang tiga Jalan AW Syahrani Sangatta Utara ini, mendapat pengawalan Satlantas Polres Kutim.
Selama 1 jam itu, masalah penindasan terhadap warga palestina menjadi topik orasi Junaidi Arifin, Erwin Simada, Wiriadi Tamrin dan Sahril. Dengan bergantian, mereka menyuarakan dukungan masyarakat Kutim akan perjuangan rakyat Palestina.
Selain berorasi, kalangan HMI Kutim ini juga membagi-bagikan brosur tentang ditembaknya Razan Najjar – seorang perawat Palestina yang sedang membantu seorang korban keganasan Israel. Sebagai bentuk kebencian kepada Israel yang didukung Amerika, para pengunjukrasa meletakan bendera kedua negara di jalan seraya diinjak-injak. “HMI Kutim mengutuk keras apa yang dilakukan Israel yang didukung Amerika Serikat, mereka adalah penjahat perang sesungguhnya,” kata Junadi Arifin dalam orasinya.
Disebutkan para orator, apa yang terjadi di Palestina selama ini tiada lain tragedi, pembunuhan massal,m keterusiran, ketidakamanan, dan upaya menghalangi sebuah bangsa untuk tumbuh dan berkembang. “Banyak anak-anak pergi sekolah di pagi hari, tapi tak pulang-pulang bahkan ditemukan sudah tak bernyawa. Mereka menjadi kebiadaban tentara Israel yang sudah tidak punya hati nurani lagi,” kata Erwin.
Aksi yang digelar pukul 16.00 Wita ini, tentu menarik perhatian masyarakat yang melintas di persimpangan tiga Jalan AW Syahrani ini. Setelah berorasi selama 1 jam, peserta aksi damai bela Palestina ini membubarkan diri.(SK12)