MUARA ANCALONG (11/3-2017)
Hujan yang tinggi dalam beberapa hari kembali merendam sejumlah desa di pedalaman Kutim diantaranya di Muara Ancalong dan Muara Bengkal. Bahkan dalam tiga hari terakhir, akses Muara Ancalong ke Muara Bengkal sudah terendam sehingga menyulitkan masyarakat.
Camat Kecamatan Muara Ancalong, Helmi, Sabtu (11/3), menyebutkan kedalaam air di kecamatannya sekitar 40 centimeter sehingga mutus jalur antara Muara Bengkal ke Muara Ancalong. “Kendaraan roda empat maupun roda dua tidak bisa menembus satu-satunya jalan yang ada, bahkan masyarakat hanya bisa menggunakan perahu jika ingin bepergian antar kecamatan termasuk membawa sepeda motor,” terang Helmi.
Selain melumpuhkan akses antar kedua kecamatan, banjir juga melanda Kelinjau seberang sehingga delapan rumah warga terendam. Helmi yang pernah bertugas di BPBD Kutim, menyebutkan ia sudah Berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, yang menjadwalkan akan turun kecamatan untuk memberikan sejumlah bantuan paket sembilan bahan pokok (sembako), seperti beras, mie instan, minyak goreng, gula, kopi dan teh.
Lebih jauh, Helmi mengungkapkan, saat ini warga Muara Ancalong khususnya desa-desa yang terendam banjir hanya pasrah dengan kondisi air yang belum menampakan tanda-tanda surut. “Karena kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi, dalam sehari atau dua hari ke depan turun hujan maka kondisi air akan semakin meninggi. Biasanya banjir bisa terjadi selama seminggu atau bahkan sebulan. Ditambah lagi kondisi hulu sungai yang saat ini sudah rusak parah yang menyebabkan habisnya pohon-pohon sebagai penahan air,” bebernya seraya menerangkan stok sembako warga masih aman hanya harga mengalami kenaikan.(SK3/SK11)