
SANGATTA (3/10-2017)
Ditegaskannya, sumber air bersih di Kutim ini masih terbatas. Ini ditandai dengan sering kering ataupun surutnya sumber air bersih yang biasanya dipakai oleh warga sekitarnya disaat musim kemarau.
Pengamatannya, tidak hanya masyarakat yang mengganggu kualitas sumber air bersih namun ada sejumlah perusahaan. “Saat ini perusahaan – perusahaan di Kutim sudah cukup disiplin dalam memelihara lingkungan, tapi masih ada beberapa perusahaan di hulu Sungai Sangatta yang membuang limbahnya ke sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu,” ungkapnya tanpa mau bersedia menyebutkan nama perusahaan yang bandel itu.
Disebutkan, PDAM Kutim berusaha melakukan pencegahan melalui sosialisasi ke perusahaan – perusahaan. “Seperti yang kita tahu, jika perusahaan mengotori sumber air bersih ini maka efeknya besar,” ungkapnya.
Wanita yang akrap disapa Mawar ini menaruh harapan kedepan tidak ada lagi masyarakat yang mencemari sumber air terutama sungai. “Kita butuh kesadaran semua pihak, agar tidak mengotori lingkungan. Sumber air bersih ini sifatnya luas, tidak hanya sebagian orang yang menikmati tapi hampir seluruh masyarakat yang memerlukannya,” pesan Aji MMawarni Mirni.(SK11)