SANGATTA (13/8-2019)
Sejumlah proyek berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Kutai Timur. Proyek pembangunan tersebut di antaranya, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy, Batota dan Trans Kalimantan (MBTK) serta penyelesaian pembangunan Pelabuhan Laut Kenyamukan Sangatta.
Jika kedua proyek ini rampung dan berjalan, kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kutai Timur, Muhammad Husaini, ada ribuan peluang usaha potensial yang bisa dikelola baik makro maupun mikro.
Ditemui di ruang kerjany, Husaini mengatakan peluang usaha yang nantinya dihadirkan seiring dengan berfungsinya KEK MBTK dan Pelabuhan Kenyamukan Sangatta. Ia berharap peluang yang ada jangan disia-siakan pelaku usaha yang ada di Kutim termasuk Koperasi. “Usaha Kecil dan Menengah juga wajib menangkap peluang usaha yang ada dan kini mulai terbuka,” katanya.
Disebutkan, KEK MBTK, akan berkembang hilirisasinya dari pengolahan bahan baku yang ada di Kutim seperti Crude Palm Oil (CPO) yang langsung diolah menjadi produk jadi minyak goreng hingga sabun, kemudian karet mentah menjadi produk jadi karet.
Semua itu, kata Husaini, menjadi peluang usaha yang jika dimanfaatkan akan mendatangkan keuntungan bagi pelaku usaha dan pelaku bisnis baik yang bergerak dalam bidang jasa maupun manufaktur. “Kalau pelabuhan laut di Kenyamukan sudah berfungsi akan menjadi salah satu pusat ekonomi terbesar di Kutim. Mulai dari kegiatan bongkar muat barang, aktivitas kapal ekonomi penumpang, kegiatan pada pergudangan dan lainnya karenanya saat ini bagaimana koperasi dan UKM di Kutim juga bisa ambil bagian dalam lingkup usaha dan industri yang ada,” ungkapnya.
Dalam kacamatanya, jika koperasi dan UKM di Kutim ingin ambil bagian dalam kegiatan usaha yang terbuka lebar, mulai saat ini harus terus meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki, sehingga ada daya saing dan daya jual termasuk bagaimana meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) selaku pengelola koperasi dan UKM. “Kalau kita tidak siap, nantinya jadi penonton karena peluang itu diambil orang terlebih di era pasar bebas saat ini,” tandasnya.(SK3)