<em>SANGATTA,Suara Kutim.com (22/12)
Sejumlah pejabat eks SKPD yang dilebur, mengikuti assessment yang digelar Pemkab Kutim bekerjasama dengan PT Cantika Daya Utama Samarinda. Assement yang berlangsung tiga hari, bertujuan mendapatkan calon pejabat sesuai kompetensi yang dibutuhkan.
Assesment yang diikuti 230 orang terdiri pejabat esselon II b 5 orang, tiga sebanyak 30 orang, esselon 4 sebanyak 139 orang dan non structural dengan pangkat III d sebanyak 56 orang. Sekda Irawansyah menyebutkan SDM merupakan asset utama dan mempunyai peran penting bagi kelangsungan hidup organisasi. “Selain peningkatan integritas juga perlu dilakukan meningkatkan dan mengembangkan potensi maupun kompetensi dalam menghadapi tantangan dimasa mendatang,” ujar Irawasnyah.
Ia menyebutkan, ASN saat ini harus mampu menghilangkan stigma negative masyarakat terhadap pemerintah dalam kualitas kinerja dan pelayanan publik. Menurut Irawansyah, pemkab terus berupaya paradigm lama yang menyebabkan rendahnya kinerja birokrasi yang kuat dipengaruhi budaya paterlnalisme yang cendrung mendorong pejabat birokrasi lebih berorientasi kepada kekuasaan daripada pelayanan, serta menempatkan dirinya sebagai penguasa dan memperlakukan pengguna jasa sebagai objek yang membutuhkan bantuannya. “Pejabat harus mampu mengembangkan kreasi dan inovasi dalam bertugas, tidak terjebak dan tenggelam dalam kegiatan rutin,” pesan Irawansyah.
Kepada Suara Kutim.com, ia mengakui peserta assisment yang diundang mantan pejabat yang SKPDnya dilebur atau dihapus setelah Perda PSSD diberlakukan. Puluhan pejabat yang diundang untuk mengisi jabatan SKPD baru diharapkan bisa memenuhi persyaratan jabatan. “Peserta assessment adalah mereka yang jabatannya terkena penghapusan pada saat Perda P2SD termasuk beberapa jabatan di Sekretariat Daerah seperti assisten Kesra serta beberapa kepala bagian,” terang Sekda Irawansyah.(SK12)
