SANGATTA (18/10-2018)
Tingginya minat warga Sangatta untuk berdagang di Pasar Induk Sangatta (PIS) Sangatta Utara, menyebabkan lapak yang tersedia selama ini tidak mencukupi, sehingga pedagang berjualan di jalur pejalan kaki atau bersebelahan dengan kendaraan parkir.
Agar PIS tertata rapi dan bisa menjadi pasar modern namun tidak meninggalkan ciri khas tradisionalnya, sejak Kamis (18/10) pagi, dimulai pembangunan perluasan PIS. Proyek yang bakal menghabiskan dana sebesar Rp6 M ini, menggunakan dana APBN. “Dengan luas lahan satu hektar dan luas bangunan 1.135,20 meter persegi, nantinya dibangun ada utama dan bangunan rumah potong yang kesemuanya mampu menampung 350 pedagang,” terang Kadis Perindagkop Edward Azran.
Mengawali pembangunan, Bupati Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang, Wakil Ketua DPRD Yulianus Palangiran disaksikan puluhan pedagang dan undangan lainnya meletakan batu pertama. Pengembangan PIS, kata Ismu, tentu selain menata PIS menjadi rapid an indah juga menambah kapasitas tempat berdagang.
Ismu menyatakan, ia dan Kasmidi Bulang, berusaha bagaimana pusat kegiatan perdagangan berada di Pasar Induk Sangatta terus berkembang dan menjadi sentra ekonomi terbesar di Sangatta Utara.
Namun, ia sempat mengkritik pengelola PIS dan Disperindag karena ada sejumlah lapak yang kosong melompong, di sisi lain ada pedagang harus berjualan di tanah dengan alas seadanya.
“Dalam perkembangan kota Sangatta pada saat awal hitungan kapasitas bangunan PIS ini sudah cukup. Tetapi minat masyarakat terus meningkat karenanya perlu adanya penambahan fasilitas bangunan, dengan harapan masyarakat berbelanja lebih nyaman,”harap orang nomor satu di Pemkab Kutim ini.(SK6/SK11)