SANGATTA,Suara Kutim.com (17/2)
Bupati DR Isran Noor minta pimpinan perusahaan lebih memperhatikan permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pekerja terutama buruh kecil. Harapan itu, disampaikannya saat memimpin pencanaganan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2015 yang disatukan dengan apel gabungan, Selasa (17/2).
Menurut Isran, K3 jika dikelola baik akan menunjang produktifitas kerja. Ia dengan tegas, mengingatkan perusahaan jangan hanya menuntut karyawan untuk meningkatkan produksi tetapi tidak memperdulikan keselamatan dan kesehatan karyawan. “ K3 ini sudah gulirkan sejak lama namun semua pihak perlu untuk saling mengingatkan. Baik karyawan, manajemen perusahaan, pemerintah dalam hal ini instansi terkait yang melakukan pembinaan K3 serikat buruh dan asosiasi karyawan agar kecelakaan kerja tidak terjadi,” sebut Isran.
Doktor ilmu pemerintahan Unpad Bandung, menilau kalau program K3 dijalankan dengan baik akan mengurangi jumlah orang miskin karena kecelakaan kerja yang menyebabkan keryawan atau buruh tersebut kehilangan pekerjaan. “Jika banyak karyawan diberhentikan atau tidak bisa bekerja tentu akan menambah warga Kutim yang kesejahteraanya kurang baik bahkan cendrung menjadi keluarga miskin, karenanya safety saat bekerja harus ditingkatkan dan dibudayakan,” pesan Isran dalam upacarab yang juga diikuti sejumlah pekerja sejumlah perusahaan.
Menyinggung kerap terjadi aksi demo buruh yang menuntut kesejahteraan dengan kenaikan upah, ia minta disikapi dengan positif dan bijaksana. Perusahaan dan pemerintah, sebutnya tidak perlu bersikap arogan karena apa yang dilakukan buruh merupakan tuntutan wajar dan lumrah. “Semua harus transparan dan jujur, sehingga ada harmonisasi antara pekerja dengan perusahaan,” imbuhnya.
Upacara yang dihadiri berbagai pihak diantaranya anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkominda) itu ditandai dengan penyerahan sejumlah penghargaan serta demontrasi pencegahan kebakaran.(SK-03)