SANGATTA,Suara Kutim.com (30/11)
Ribuan warga Kutai Timur (Kutim) dari berbagai elemen masyarakat termasuk pekerja tambang, Rabu (30/11) menyatakan kesetiaannya akan NKRI. Mengenakan pita Merah Putih yang diikat dikepala, warga menyatakan akan setia dan selalu membela NKRI jika ada yang ingin menjajah dan merusak sendi-sendi berbangsa dan bernegara. “Kami tidak rela dan sudi,jika ada yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa serta menganggu NKRI, apapun taruhanya kami siap membela NKRI,” kata Didi Hardiansyah – Camat Sangatta Utara yang naik panggung mewakili generasi muda.
Apel bertajuk Nusantara Bersatu dehgan Indonesiaku, Indonesiamu, Indonesia Kita semua. Boleh dikata apel yang paling banyak pesertanya. Namun dari peserta yang ada, terbanyak guru karena upacara pernyataan kesetiaan ini disatukan dengan peringatan Hari PGRI ke 71 serta Korpri.
Bupati Kutim Ismunandar menyampaikan orasi kebangsaannya mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ditengah perbedaan suku dan agama. Walaupun berbeda-beda, namun semangat nasionalisme harus terus digelorakan. Masyarakat Kutim juga diajak untuk mengingat jasa para pahlawan kemerdekaan yang telh berkorban darah dan nyawa demi kemerdekaan Indonesia. Dengan menghargai jasa para pahlawan, maka menjadi kewajiban wagra Indonesia untuk menjaga persatuan dan keutuhan NKRI agar tidak terpecah belah. Sehingga bersama-sama mewujudkan negara Indonesia yang adil dan makmur.
Selain Bupati Ismunandar ada pula 6 tokoh masyarakat Kutim lainnya yang menyampaikan orasi kebangsaan. Kemudian menandatangani Ikrar Nusantara Bersatu bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kutim, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda serta Tokoh Agama di Kutai Timur. “Saat ini sudah terasa ada yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, karena semua anak bangsa termasuk di Kutim menyatakan tekadnya akan melawan jika ada yang ingin memporak porandakan NKRI,” ujar Bupati Ismunandar.(SK2/SK3)