SuaraKutim.com, Sangatta – Menjelang pergantian akhir tahun 2022, suasana Pasar Tradisional di Kecamatan Sangatta Selatan terihat cukup ramai dan padat. Masyarakat ramai-ramai berburu ikan untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan lainya.
“Ramai sekali kalau sudah tanggal segini, padahal beberapa hari lalu saya kesini tidak seramai sekarang,” ungkap Kinasih salah seorang pengunjung Pasar Sangatta Selatan, Jumat, (30/12/22).
Selain itu harga ikan yang ada di pasar tersebut juga mengalami kenaikan dari harga sebelumnya, seperti Ikan Kembung, Layang Besar dan Ketombong rata-rata naik dikisaran 55 ribu per kilo. Padahal sebelumnya harga ikan-ikan tersebut hanya berkisar 25-28 ribu per kilonya.
“Sepertinya ikan-ikan yang potensi dibakar dimalam tahun baru memang mengalami kenaikan, tapi biasanya ini cuman karena momen saja,” tutur Kinasih

Keramaian pasar tersebut memang diluar kebiasaan, Para pedangang ikan sendiri mengaku bahwa ramainya pengunjung pasar selalu terjadi jelang pergantian tahun.
“Karena mau tahun baru, ramai sekali, apalagi besok tambah ramai ini,” kata salah seorang pedagang ikan sembari melayani pembeli di hadapanya.
Sepertinya mengkonsusi ikan jelang pergantian tahun sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Biasanya bersama keluarga, kerabat atau teman, ikan akan dibakar dan menjadi santapan bersama sembari merayakan pergantian tahun. Namun kenaikan harga tidak hanya dipicu oleh moment tahun baru saja.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur, Zaini menerangkan bahwa kenikan harga saat ini memang terjadi, namun tidak signifikan. Hal itu dipicu oleh faktor cuaca dan musim penghujan, apalagi untuk ikan akan sangat berpengaruh.
“Faktor gelombang tinggi mas, apalagi musim penghujan begini, ikan laut biasanya ada kenaikan, ikan laut seperti Kakap saat ini di kisaran 55 ribu” Ungkapnya saat dihubungi awak media SuaraKutim.com
Selanjutnya ia menambahkan bahwa bahwa kenikan juga terjadi dibahan pokok lainnya, seperti cabe dan beras. Namun demikian pihaknya akan terus memantau kondisi harga pasar, agar tetap stabil ditengah masyarakat.
“Memang ada kenaikan tapi tidak terlulu melonjak, karena dipengaruhi distribusi angkutan laut dan kondisi jalan yang menuju ke pedalaman,” Pungkasnya