SANGATTA (3/1-2017)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) mulai melakukan persiapan untuk menangani KLB Difteri, jika hasil laboratorium Surabaya menyatakan positif. Bupati Kutim, Ismunandar kepada Suara Kutim.com mengakui sudah mendapatkan laporan dugaan difteri di Sangatta Utara.“Kepala Dinas Kesehatan sudah diminta menyiapkan tindakan yang harus dilakukan, jika uji laboratorium di Surabaya menyatakan ketuga pasien yang ada positif suspek difteri,” ujar Ismu.
Menyinggung dana, ia menerangkan akan meminta bantuan pemerintah pusat karena jika menetapkan status KLB memerlukan dana besar untuk pembelian obat-obatan dan vaksin, terutama dalam pelaksanaan vaksinasi DPT (Defteri, Pertusis dan Tetanus) secara massal di Sangatta Utara.
Ia mengakui, pemberian vaksin DPT sebagai bentuk pencegahan agar wabah defteri tidak menyebar. “Sekarang ini, harus ada langkah terencana seperti mengetahui kemana saja ketiga pasien selama ini sebelum dinyatakan suspek difteri, sehingga upaya pencegahan lebih efektif,” sebut Ismu.
Kasus suspek difteri yang terjadi di Sangatta ini menjadi perhatian banyak pihak, pasalnya dari kabupaten dan kota baru di Kaltim, baru diketahui ada di Sangatta. Keterangan yang didapat Suara Kutim.com, kedua pasien yang merupakan ibu dan anak sebelumnya berada di luar Kaltim namun ketika kembali ke Sangatta mengalami gangguan kesehatan, belakangan bakteri telah menjalar ke anggota keluarga lainnya.
Dari pemeriksaan laboratorium oleh Dinas Kesehatan Kaltim, sampel yang diperiksa ternyata positif mengandung bakteri difteri selain itu secara fisik, kondisi pasien sama dengan ciri-ciri penderita difteri.(SK3/SK12)