SANGATTA,Suara Kutim.com
Kepala BKD HM Djoni menegaskan penentuan kelulusan peserta CPNS tahun 2014 seluruh Indonesia bukan oleh daerah masing-masing, namun melalui proses panjang yang diawali dari penilaian dan perangkingan melalui LPM Unmul Samarinda yang mendapat kepercayaan Kementrian PAN dan RB.
Kepada Suara Kutim.com seusai pelaksanaan TKB, Rabu (24/12) kemarin, ia didampingi Sudirman Latif, Kabid Pengembangan menyebutkan semua soal dan jawaban langsung diamankan LPM Unmul Samarinda. “Pemkab termasuk BKD tidak ada sedikitpun ikut mengoreksi hasil tes yang ada, semua proses dilakukan pihak ketiga yang selama ini sudah bekerjasama dengan Kemenpan dan RB. Dengan kondisi yang demikian, tidak ada campur tangan daerah dalam penentuan kelulusan,” sebut Joni.
Dijelaskan, untuk formasi 146 yang diperebutkan ribuan peserta penetapan dan pengalokasiannya merupakan kewenangan pemerintah pusat. Disebutkan Sudirman, untuk Kutim dibutuhkan tenaga kesehatan dan pendidikan yang banyak namun kenyataanya hanya diberikan alokasi 60 yakni untuk guru sebanyak 29 formasi dan kesehatan 31 formasi.
Menanggapi soal yang kurang “greget” seperti dikemukan Esktiar (26) peserta asal Bengalon, baik Joni maupun Sudirman menyebutkan tidak mengetahui isi dan bagaiman soal yang diujikan. Meski demikian, keduanya optimis dengan kemampuan LPM Unmul yang sudah berkali-kali melaksanakan ujian serupa bahkan tahun lalu. “Kalau soal tidak jujur dan tidak transparan, kami sulit menyebutkannya dari mana pasalnya semua bukan Pemkab atau BKD yang menentukan semuanya berdasarkan nilai dengan rangking tertinggi, dan semua itu akan dikaji kembali oleh Panselnas sehingga dokumen yang ada tidak sembarangan semua akan diuji berlapis,” sebut Joni seraya mengingatkan peserta untuk tidak mudah menerima informasi yang tidak sehat dan menyesatkan.(SK-02/SK-03)