SANGATTA (21/11-2018)
Kutai Timur Ismunandar berharap Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (DPK IKA-PTK) Kutim, membuat program pelatihan atau bimbingan teknis kepamogprajaan yang akan membantu para camat dan kepala desa dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Bimtek diperlukan, kata Ismu, agar camat, Kades yang bukan alumni (PTK) dapat menyelesaikan berbagai masalah masyarakatnya, dan tidak selalu melempar permasalahn ke Bupati. “Saya berharap DPK IKA-PTK ini bisa menyusun program pelatihan atau bimbingan teknis kepamogprajaan yang akan membantu para camat dan kepala desa dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” harap Ismunandar.
Menurut Ismu, jika terlalu banyak masalah yang kemudian dilempar Kades atau Camat ke Bupati, maka nanti Bupati meranglap kades atau camat. “Ini repot, karena itu, saya berharap PTK Kutim segera membuat pelatihan kepamongan,” pinta Ismunandar.
Dikatakan, camat dan kepala desa dapat dibekali ilmu kepamongprajaan. Walaupun tak berlatar belakang alumni PTK, agar para camat dan kepala desa bisa mengayomi masyarakatnya dan mengatasi persoalan-persoalan yang ada di wilayahnya, dengan cepat.
Sementara itu, Ketua DPP IKA-PTK Provinsi Kaltim, M Jauhar Efendi menyebutkan indeks desa membangun di Kutim lebih tinggi di banding rata-rata Kaltim. Desa maju di Kutim ada 12 atau setara dengan 8,64 persen, sementara Kaltim hanya 3,84 persen. Desa berkembang ada 62 atau 44,6 persen, sedangkan Kaltim 34,24 persen. Sementara desa tertinggal ada 56 atau 40,29 persen sedangkan Kaltim 45,32 persen. “Ini berarti desa tertinggal di Kutim lebih sedikit dibanding Kaltim secara keseluruhan,” kata Jauhar.
Kedepan IKA-PTK Kutim yang dipimpin Suko Buono – dapat lebih berkontribusi pada pembangunan daerah secara nyata. Sehingga nantinya tak ada lagi desa tertinggal karena pembangunan yang berjalan baik.(SK2)