SAMARINDA (8/6-2020)
Kasus warga yang terpapar Covid-19 di Kaltim mengalami perubahan, jika selama ini sebagian besar yang terkena virus yang belum ada vaksinya ini adalah warag Kaltim, belakangan pasca lebaran diketahui ada dari pendatang yang baru datang luar daerah yakni pekerja perusahaan yang masuk ke Kaltim.
“Akhir-akhir ini yang tertangkap dan diuji di pintu masuk (Balikpapan) adalah mereka-mereka yang memang dari luar Kaltim dan datang kesini bekerja di perusahaan. Ini bukan hasil tracing, tapi memang tes kesehatan atas setiap orang yang masuk ke Kaltim,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak.
Melihat fenomena yang baru, Dinkes Kaltum minta Dinkes Kabupaten dan gugus tugas kabupaten dan kota lebih intensif melakukan pengawasan serta melakukan pengujian terhadap perusahaan yang mempekerjakan warga luar Kaltim.
Disebutkan, belalakangan ada pekerja yang diindikasikan sudah terpapar Covid-19 dari daerah asalnya kemudian masuk ke Kaltim, sehingga kasus Corona di Kaltim kembali meningkat. “Para pekerja ini bukanlah warga Kaltim, tetapi bekerja di perusahaan yang mempekerjakan mereka di Kaltim. Bisa dibayangkan betapa berbahayanya ini, kalau kita tidak segera melakukan pengawasan dan pengetatan di pintu-pintu masuk lewat jalur darat, laut maupun udara,” sebut Andi Ishak.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid 19 Kaltim ini, berharap kasus pekerja membawa Corona menjadi perhatian serius semua pihak, terutama perusahaan agar memeriksakan kesehatan para pekerjanya yang datang dari luar Kaltim. “Tidak hanya pekerjanya, tetapi pegawai ataupun pimpinan yang mobilitasnya cukup tinggi beraktivitas maupun bepergian ke luar Kaltim. Ini penting demi keselamatan dan bentuk kepedulian kita semua,” imbuhnya seraya menerangkan ada sejumlah pekerja yang ditemukan positif termasuk ABK yang bukan warga Kaltim.(SK8)