SAMARINDA (11/6-2020)
Pasca Hari Raya Idul Fitri, sejumlah kebutuhan pakok masyarakat di Kaltim stoknya aman, termasuk harganya yang masih normatif. Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kaltim Nazrin menyebutkan informasi ini ia sampaikan berdasarkan data pasokan dan konsumsi Kaltim berbagai komoditas dari masing-masing dinas terkait.
Disebutkan data yang dibahas antara lain bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit, daging ayam ras telur ayam ras dan daging sapi yang kerap dibutuhkan Kaltim dalam jumlah banyak.
Diakui, dimasa Pandemi Covid-19, sebut Nazrin, berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim dan daerah lain. Dengan kondisi pademi Corona, diakui, daerah harus melakukan pembenahan dan menyiapkan perekonomian daerah terutama terkait dengan masalah ketahanan pangan.
Menurutnya ketahanan pangan sangat penting bukan saja saat menghadapi Covid-19 maupun pasca Covid-19. Tetapi juga persiapan menyambut Ibu Kota Negara (IKN) dan semua itu harus dipersiapkan mulai sekarang. “Hampir 75 persen pangan di Kaltim dari luar Kaltim seperti dari Jawa maupun dari Sulawesi, oleh sebab itu kiranya ini perlu menjadi perhatian sehingga kita tidak terus menerus ketergantungan dari luar daerah, maka dari itu ketahanan pangan harus sudah dipersiapkan dengan memperluas dan mengoptimalkan luas sawah yang ada, pembenahan infrastrukturnya serta peningkatan SDM para petani, dan hal lainnya, ini menjadi perhatian kita dalam upaya ketahanan pangan kita,” ungkapnya.
Hal lain, yang juga harus menjadi jadi perhatian informasi yang disarankan dari Dinas Perindagkop dan UMKM Kaltim, yang akan melakukan pemetaan masalah ketahanan pangan di Kaltim. ” Pemetaan ini penting dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan yang ada di Kaltim khususnya 11 komoditas bahan pokok yang menjadi perhatian, seperti beras, gula, daging ayam, daging sapi, maupun kebutuhan pangan lainnya,” ujarnya.
Selain pemetaan ketahanan pangan, juga dilakukan ketahanan dalam pendistribusian pangan, jangan sampai nanti ada yang menopoli, sehingga harga pangan dimainkan para tengkulak.
“Memotong mata rantai pendistribusian bahan pokok, sehingga para petani juga bisa diuntungkan termasuk harga bisa kita tekan, sehingga daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok meningkat ataupun dipertahankan,” pintanya.
Nazrin juga mengharapkan peran BUMD untuk dapat mendukung program-program Pemprov Kaltim baik disektor pertanian maupun peternakan maupun sektor lainnya dalam upaya katahanan pangan, termasuk kerjasama daerah di Kaltim untuk saling mendukung akan ketersediaan pangan. “Dengan kerjasama antardaerah di Kaltim bisa saling memenuhi salah satu kebutuhan, misalnya Kabupaten Kukar yang sudah surplus beras bisa membantu daerah sekitarnya misalnya Kubar,
bahkan kalau bisa juga bekerjasa dengan daerah diluar Kaltim,” bebernya.(SK8)