SANGATTA,Suara Kutim.com
Rencana penutupan kompleks protitusi Kampung Kajang (K2) di Sangatta Selatan, mendapat dukungan berbagai pihak diantaranya Kementrian Agama (Kemenag) Kutim. Kepala Kantor Kemenag Kutim Fahmi Rasyad dihubungi via telepon mengatakan Kemenag memberikan dukungan penuh terhadap langkah tegas Pemkab untuk menutup secara total lokalisasi pelacuran K2.
Menurutnya kebijakan penutupan harus dilakukan pemerintah untuk melindungi anak-anak dan generasi muda Kutim dari dampak buruk aktivitas lokalisasi protitusi. Selain itu, ditinjau dari sudut pandang agama sangat merupakan tempat maksiat yang memang harus ditutup.
Fahmi yakin dengan kebijakan Pemkab untuk menutup K2 sudah melalui kajian dan diskusi panjang dengan berbagai elemen masyarakat terutama tokoh agama dan tokoh masyarakat Kutim. “Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia dan tak terkecuali di Kutai Timur akan memasuki bulan suci Ramadhan, sehingga langkah yang diambil Pemkab Kutim untuk menutup tempat maksiat ini sudah sangatlah tepat,” sebutnya.
Fahmi mengakui ada sekelompok masyarakat yang menolak K2 ditutup dengan alasan memutuskan rantai kehidupan dan ekonomi. Namun dirinya yakin jika kelompok masyarakat yang melakukan penolakan inipun sebenarnya tidak menginginkan jika anak-anak mereka terjerumus melakukan maksiat serupa. “Masalah sosial bisa saja menimpa siapapun, bisa jadi yang tertimpa mereka yang menolak ditutup karena kerusakan moral dan mental itu terjadi pelan-pelan, termasuk masalah kesehatan penghuni dan warga sekitar kompleks,” bebernya.
Lebih jauh Fahmi menghimbau kepada pekerja seks komersial (PSK) di K2 baik yang aktif maupun tidak dilakukannnya penutupan pasti ada hikmah positif dibalik itu semua. “Masih banyak pekerjaan yang halal, asalkan mau tekun dan tidak mengharapkan kaya dalam waktu cepat. Selama ini, saya belum pernah juga mendengar PSK kaya justru yang kaya itu mereka yang memeras keringat para PSK,” ungkapnya.(SK-03)