Beranda politik DPRD Kutim Ketua DPRD Kutim Resmikan Kampung Ramadhan, Digagas Gerakan Milenial Kutim

Ketua DPRD Kutim Resmikan Kampung Ramadhan, Digagas Gerakan Milenial Kutim

0
Ketua DPRD Kutim, Jimmi saat meninjau stan bazar Kampung Ramadhan yang digagas GMKT, Minggu (9/3/2025)

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Bulan ramadhan bukan hanya mendatangkan pahala dan keberkahan bagi umat IsIam yang menjalankan ibadah puasa, namun juga mendatangkan rezeki bagi sebagian warga yang mencoba mencari rezeki dengan berdagang takjil serta aneka ragam menu makanan berbuka puasa lainnya.

Karenanya, momen ini dimanfaatkan oleh Gerakan Milenial Kutai Timur (GMKT) dengan menggagas Kampung Ramadhan, dengan menggaet sejumlah warga dan pelaku usaha kecil masyarakat (UKM) untuk berjualan aneka takjil untuk berbuka, yang berlokasi di depan kantor camat Sangatta Utara. Keberadaan Kampung Ramadhan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi yang berkesempatan secara resmi membuka pelaksanaan bazar Kampung Ramadhan, Minggu (9/3/2025) kemarin.

Ketua DPRD Kutim, Jimmi saat meresmikan Kampung Ramadhan gagasan GMKT, Minggu (9/3/2025)

Dalam sambutannya, Jimmi menyebutkan langkah yang diambil GMKT ini yang bertujuan meningkatkan perekonomian daerah dengan memberikan wadah bagi masyarakat dan UKM untuk berdagang selama bulan Ramadhan, tentu sangat bermanfaat. Keterlibatan generasi muda dalam membangun ekonomi lokal, merupakan langkah positif dan harus mendapatkan dukungan dari semua pihak.

“Apa pun bentuknya, besar atau kecil, yang penting ada kontribusi nyata. Saya sangat mengapresiasi para pemuda yang mengambil peran ini,” ujar Jimmi sebelum melakukan pemotongan pita sebagai simbol peresmian.

Ia juga menyampaikan harapan agar lokasi Kampung Ramadan ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh UMKM, bahkan setelah Ramadan usai. Namun, ia mengakui ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki, terutama terkait penataan lokasi.

“Mungkin ke depan perlu ditambahkan penutup parit agar lebih rapi dan nyaman. Saat ini masih sedikit mengambil badan jalan, sehingga perlu penyesuaian agar tidak mengganggu lalu lintas,” jelasnya.

Jimmi menegaskan bahwa penggunaan jalan untuk kegiatan ini masih dapat ditoleransi selama bulan Ramadan. Namun, dalam jangka panjang, ia menginginkan solusi permanen agar kegiatan ekonomi dapat berjalan tanpa mengganggu pengguna jalan.

Selain sebagai pusat kuliner dan usaha kecil selama Ramadan, area ini juga direncanakan menjadi lokasi Car Free Day setelah Lebaran. Menurut Jimmi, program ini akan mendorong gaya hidup sehat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

“Setelah Lebaran, kita akan mulai Car Free Day di sini setiap Sabtu atau Minggu. Ini akan menjadi ajang bagi masyarakat untuk beraktivitas sehat sekaligus mendukung UMKM,” katanya.

Ketua GMKT, Assidik, menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah atas dukungan terhadap kegiatan yang mereka gagas. Ia menilai hal ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap aspirasi pemuda.

“Ini menunjukkan bahwa pemerintah memberi ruang bagi pemuda untuk berekspresi dan berkontribusi bagi daerah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa ke depan, GMKT berencana mengembangkan konsep serupa di beberapa kecamatan lain, seperti Bengalon, Sangatta Selatan, dan Teluk Pandan.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Kampung Ramadan diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya memperkuat perekonomian masyarakat, tetapi juga mempererat kebersamaan di bulan suci.(*)