Beranda hukum Ketua PWI Kaltim : Ada 325 Wartawan di Kaltim Yang Kompeten...

Ketua PWI Kaltim : Ada 325 Wartawan di Kaltim Yang Kompeten Baru 204 Orang

0
Peserta UKW garapan PWI Kaltim, sedang menghadapi soal yang diberikan penguji.

Loading

SANGATTA (27/8-2017)
Wartawan yang bertugas di Kaltim sebanyak 325 orang namun yang dinilai kompetensi tercatat 204 orang, sementara dalam UU Pers seorang wartawan harus berkompeten dalam melaksanakan tugas jurnalis.

Peserta sedang mendiskusikan rencana liputan, salah satu materi yang diujikan pada UKW di Tenggarong.
Berbicara dihadapan peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XII yang digelar PWI Kaltim di Tenggarong, Sabtu (26/8), dijelaskannya, UKW telah diatur dalam Peraturan Dewan Pers yang disetujui sejumlah organisasi kewartawan termasuk PWI.
Terhadap UKW di Tenggarong yang menghadirkan penguji PWI Pusat daintaranya Atal S Depari dan Ismet Rauf, dari 15 peserta yang dinyatakan kompeten sebanyak 13 orang sementara 2 orang dinilai belum kompeten sehingga wajib mengikuti UKW lagi. “Di UKW tidaka ada lulus atau tidak lulus, namun kompeten atau tidak kompeten sesuai dengan tingkatan UKW yang diikuti,” sebut Atal S Depari sebelum menutup kegiatan yang ke 12 kalinya digelar PWI Kaltim.
UKW yang digelar di Kantor Dinas Kominfo Kukar ini, peserta terdiri sejumlah pewarta dari sejumlah media massa termasuk dari Sulawesi Barat (Sulbar). Menurut Atal S Depari, wartawan yang sudah tiga puluh tahun bergelut dunia jurnalis, UKW diburu wartawan karena ingin lebih profesional serta memahami perannya.
Bagi wartawan yang sudah dinyatakan kompeten, penguji yang terkenal kritis dengan peserta berharap hasil UKW terus diperdalam dan dijaga. “Memang sulit bagi yang tiba-tiba saja mengaku wartawan, bahkan langsung jadi Pimpred namun tidak paham bagaimana mengolah berita, mengedit, serta merusmuskannya dalam penerbitan agar bisa diterima masyarakat sebagai karya berkualitas,” ungkapnya.
Sementara Kabid Pengelolaan Komunikasi Publikasi Diskominfo Kukar, Ahmad Rianto mengakui semakin banyaknya wartawan yang berkompeten, membuat oknu, masyarakat yang tiba-tiba mengaku wartawan, malu. “Pengalaman kami, mereka yang sudah kompeten jauh lebih bagus dalam melaksanakan tugasnya baik dari cara bertanya, mengolah berita serta tampil di publik,” akunya.(SK13)