SANGATTA,Suara Kutim.com (4/12)
Kehidupan manusia mengalami beberapa tahapan yakni alam ruh, Rahim, dunia dan barzkah serta akhirat. Dalam beberapa tahapan siklus manusia, ketika berada di alam dunialah yang akan dimintai pertanggungjawabannya ketika masuk alam akhirat.
Ardiansyah Sulaiman dalam khotbah Jumat di Masjid Assalam Bengalon, Jumat (4/12) menandaskan hidup di dunia akan menentukan kehidupan di akhirat. Seorang ummat Islam, tidak bisa sembarangan menentukan makna hidup berdasarkan konsep yang tidak jelas asalnya. Diungkapkan, jika ummat Islam salah memaknai hidupnya maka kemudian keidupan yang dijalaninya bermakna salah sehingga bisa ditebak kearahmana kehidupannya.
“Mencari makna hidup adalah hal yang serius, bukan main-main. Tidak ada pemikiran parsial yang membedakan urusan dunia dan urusan akhirat. Hidup dunia justru menjadi penentu bagaimana hidup kita di akhirat,” kata Ardiansyah dalam khotbahnya dihadapan seribu lebih jamaah Masjid Assalam Bengalon.
Dalam uraian khotbahnya, Ardiansyah Sulaiman yang kini Bupati Kutai Timur mengatakan untuk menemukan makna hidup yang benar, ummat Islam dalam kehidupan seheri-harinya harus merujuk Al – Quran yang merupakan firman Allah SWT. “Allah Subhaanahu Wa Ta’ala paling mengetahui tentang hidup kita termasuk makna hidup kita,” kata Ardiasnyah dalam khotbahnya yang diikuti sejumlah tokoh agama dan masyarakat Bengalon diantaranya Ahmah Salehuddin, Habib Umar, dan Awang Hamsah.
Ditandaskan, kebenaran universal adalah Al Quran namun masih ada yang tidak mau mengikuti kebenaran Al Quran sehingga membuat kebenaran baru.
Menurutnya hidup manusia terutama ummat Islam merupakan ibadah. Keberadaan kita dunia ini, ujar Ardiansyah tiada lain hanya untuk beribadah kepada Allah dimana makna pengertian ibadah yang benar tidak hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku,” uajr Ardiansyah saat mengutip surah Adz Dzaariyaat ayat 56.(SK-04/SK-12)