SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Suasana harmonis dan kolaboratif menyelimuti pertemuan antara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kutai Timur (Kutim), Achmad Junaidi B, dengan Kepala Perwakilan Kemendukbangga Kaltim, dr. Nurizky Permanajati, Selasa (25/3/2025) pagi. Audiensi bertajuk Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) ini menegaskan komitmen kedua pihak dalam mengatasi masalah stunting di wilayah “Tuah Bumi Untung Benua”.
Pada kesempatan tersebut, Achmad Junaidi B mengapresiasi dukungan Kemendukbangga Kaltim serta mengungkapkan langkah progresif PPKB Kutim sejak awal 2025. Seluruh jajaran dinas, mulai dari kepala dinas, kabid, hingga pejabat fungsional, telah menjadi orang tua asuh bagi anak stunting di 18 kecamatan.”Setiap pejabat memiliki anak asuh berdasarkan data By Name By Address di semua kecamatan,” tegas Pria kelahiran Muara Ancalong itu.
Ia menambahkan, program ini pasti diperluas dengan mewajibkan setiap kepala perangkat daerah mengasuh minimal tiga anak stunting, sesuai arahan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim. Tak hanya pemerintah, perusahaan seperti PT GAM, PT Indominco, dan Indexim turut berkontribusi melalui edukasi, penyediaan lingkungan sehat, dan pola makan bergizi, melampaui sekadar pemberian makanan tambahan (PMT).
“BAZNAS Kutim juga telah mengalokasikan dana khusus untuk stunting. Kami tinggal melengkapi laporan di aplikasi Siga Elsimil,” ujar Junaidi yang mengenakan kopiah hitam.
Sebelumnya, dr. Nurizky Permanajati memaparkan transformasi BKKBN menjadi Kemendukbangga dan program Quick Wins prioritas. Genting menargetkan 1 juta anak Indonesia dengan melibatkan orang tua asuh dari unsur pemerintah, swasta, hingga masyarakat. “Ini gerakan gotong royong non-APBN/APBD,” jelas Kiky sapaan akrabnya.
Ia menekankan stunting tak hanya disebabkan oleh gizi, tetapi juga faktor sanitasi, air bersih, dan ekonomi.”Kami fokus pada pencegahan, karena stunting pada anak di atas dua tahun sulit dipulihkan. Target kami adalah zero new stunting,” singkatnya.
Selain Genting, program lain seperti GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia) untuk mengatasi fatherless, TAMASYA (intervensi 460 Taman Asuh Anak), dan SIDAYA (pendampingan lansia) turut digalakkan.
Audiensi dihadiri Kabid K3 Ani Saida, Plt Kabid P2 La Beti, perwakilan PT Telen, PT Pama, Dinas Kesehatan Kutim, serta penyuluh KB. Materi Genting dipaparkan oleh Sekretaris Pengendali Genting, Lilik Nurkolidah, dilanjutkan diskusi implementasi program. Sebelum kembali ke Samarinda, Kaper Kemendukbangga Kaltim menyempatkan talkshow di Ruang Multimedia Bangga Kencana untuk menyosialisasikan langkah strategis ini.(*)