Lahan warag yang kering kerontang |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Sebanyak 53 Kepala Keluarga (KK) di Tepian Langsat (TL) Bengalon mengaku kondisi mereka terjepit. Melalui Ahmad Sale, salah seorang perwakilan warga, diungkapkan sekarang ini warga seperti tak punya harapan untuk bertahan di lokasi yang telah ditempatinya bertahun-tahun karena lahan usaha mereka kini dikuasai PT Anugrah Energitama (AE). “Kami sudah mengadu ke Pemda, Polisi, malah kami yang disalahkan, bahkan ada teman kami yang ditangkap, ada rumah teman yang dibakar. Karena itu saya mengadu ke Dinas Transmigrasi, tapi tidak jelas apa yang harus dilakukan,” ungkap Ahmad.
Ahmad, menyebutkan permasalahan yang dialami warga saat ini menjadi kompleks karena lahan pekarangan yang selama ini diandalkan untuk menyambung hidup akibat kemarau sehingga semua tanaman mati. “Air sulit, tanaman mati, jadinya anak – anak terancam tidak sekolah lagi karena tidak ada biaya, kami berusaha bagaimana lagi karena lahan dua hektare sudah dikuasai PT AE, sementara tak ada yang membela kami,” beber Ahmad ketika ditemui wartawan, Senin (27/10).
Lebih jauh, ia menyebutkan permasalah yang dialami mereka bermula pada tahun 2010 lalu, semua warga transmigrasi sebanyak 273 KK dipaksa menyerahkan lokasi usaha ke perusahan. Namun ada 53 KK bertahan tidak mau, karena itu melanggar UU perkebunan dan karena lahan mereka itu adalah lahan transmigrasi yang telah bersertifikat namun dipaksa menjadi sebagai lahan plasma PT AE. “Kami yang tidak setuju, diintimidasi meskipun kami tidak setuju, lahan kami tetap diambil alih oleh perusahan yang sekarang lahan itu sudah jadi lahan sawit, jadi kami mau ke mana,” ujar Ahmad.
Parahnya, sertifikat lahan warga disebut Ahmad justru ditahan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Ahmad, mengungkapkan ada warga yang mengambil buah kelapa sawit yang ditanam di lahannya, justru dilaporkan ke polisi. “Saya tidak tahu tindaklanjutnya, apakah akan diproses atau tidak, karena ini jelas barang di lahan miliknya yang bersertifikat kalau nanti dikatakan salah, kami mau pindah kemana,” tanya Ahmad.(SK-02/SK-03)