SANGATTA (18/12-2017)
Wakil Ketua MPR-RI Mahyudin mengaku bangga dengan masyarakat Kutim yang terus menjaga kerukunan dan kebersamaan, sehingga Kutim hanya dalam waktu 18 tahun sudah berkembang pesat. Menurutnya, keberhasilan pembangunan di Kutim selama ini tidak terlepas peran masyarakat yang ingin melihat daerahnya berkembang setara dengan daerah lain.
Mahyudin menggambarkan situasi di saat Kutim terbentuk dimana DPRD hanya berkantor di eks gedung film sementara bupati berkantor di Balai Desa Sangatta Utara. “Kini sudah mempunyai gedung permanen, semua itu dicapai dengan cepat karena dukungan masyarakat Kutim yang beragam sukunya,” ujar Mahyudin saat berada di tengah-tengah masyarakat Kutim yang mengikuti
Silahturahmi Kebangsaan dan Tablig Akbar, Minggu (17/12) malam.
Kepada Suara Kutim.com, peraih Doktor Ilmu Pemerintahan dari Universitas Satygama Jakarta mengakui peran ketua atau tokoh adat mempunyai peran penting dalam pembinaan kemasyarakatan. “Saat ini, tantangannya besar karena media sosial lebih dominan serta mudah memicu konflik sosial karenanya setiap informasi yang diterima perlu dicross cek agar tidak salah informasi,” pesan Mahyudin.
Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu mengedepankan kebersamaan dan waspada terhadap segala upaya untuk memecah belah kebersamaan. Menurutnya, jika terjadi masalah hukum segera diserahkan kepada aparat hukum sehingga semua menjadi terang benderang dan tidak menimbulkan masalah baru. “Semua masalah harus disikapi dengan kepala dingin, terlebih Kutim ini dibangun dalam bingkai kebersamaan dimana ada banyak suku karenanya semua sama-sama saling menghargai dan menghomarti,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD dan Bupati Kutim ini seraya menitip pesan situasi Kutim yang kondusif terus dijaga.(SK12)