SANGATTA,Suara Kutim.com (29/9)
Bupati Ardiansyah Sulaiman mengimbau masyarakat terutama kantor pemerintahan, swasta serta sekolah-sekolah untuk menaikan Bendera Merah Putih setengah tiang pada Rabu (30/9) besok sebagai penghormatan kepada korban keganasan Partai Komunis Indonesia (PKI) terutama terhadap sejumlah jenderal yang dimasukan kedalam Lubang Buaya Jakarta.
Menurut bupati, peristiwa G30S/PKI merupakan peristiwa yang tidak bisa dilupakan dalam jiwa anak bangsa Indonesia. “Menaikan bendera Merah Putih setengah tiang merupakan penghormatan kepada anak-anak Bangsa Indonesia yang gugur oleh keganasan PKI, sehari kemudian menaikan satu tiang penuh sebagai bentuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila,” imbuh bupati.
Kepada Suara Kutim.com, pria yang suka dipanggil pak guru ini mengakui peristiwa G30 S/PKI tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia menuju Indonesia merdeka dan berdaulat.
Terpisah Kepala Badan Kesbanpol Abdul Kadir ditemui terpisah menyebutkan pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara (Menseneg) telah mengingatkan semua elemen masyarakat untuk mengenang peristiwa gugurnya pahlawan serta memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2015. “Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2015 bertemakan Kerja Keras dan Gotong Royong Melaksanakan Pancasila,” terang Abdul Kadir.
Berdasarkan sejarah, PKI dalang dibalik terjadinya gerakan 30 September 1965, dimana dalam aksinya pasukan PKI menculik 7 jendral yaitu Ahmad Yani, M.T. Haryono, dan D.I. Panjaitan, Soeprapto, S. Parman, dan Sutoyo serta Pierre Tendean. Setelah disiksa dan dibunuh, ketujuhnya dimasukan ke dalam sebuah lubang kecil yang dikenal sebagai Lubang Buaya.(SK-04/SK-12)