Beranda hukum Terjun ke Air Terjun , Munario Ditemukan Tim Basarnas Sangatta Sudah Meninggal...

Terjun ke Air Terjun , Munario Ditemukan Tim Basarnas Sangatta Sudah Meninggal Dunia

0
Jenazah Munario (21) ketika dievakuasi tim gabungan yang terdiri Polsek, Koramil dan Basarnas Sangatta. (Foto Basarnas Sangatta)

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (2/10)
dibawaMaksud hati ingin menikmati hari libur sambil menikmati keindahan alam, ternyata berbuah pataka. Munario (21) warga Desa Sepaso Selatan Bengalon , Minggu (2/10) dilaporkan tenggelam di sebuah air terjun Kaliorang, ia ditemukan 6 jam kemudian setelah dilakukan pencarian oleh tim gabungan bentuka Polsek Kaliorang dan Basarnas.
Keterangan yang didapat dari Bongga Losong – Koordinator Basarnas Sangatta, korban datang ke lokasi air terjun bersama sejumlah teman. Melihat air terjun yang cukup tinggi, Munario yang tergabung dalam sebuah klub pencinta alam langsung terjun. “Namun, keterangan teman-teman korban setelah terjun dari ketinggian sepuluh meter korban tidak timbul-timbul bahkan dalam waktu lama,” terang pria yang akrab disapa Leo ini.
Merasa Munario tidak menampakan diri, kawan-kawan korban langsung melakukan pencarian sambil melapor ke keluarga dan aparat keamanan. Usaha pencarianpun melibatkan Basarnas Sangatta yang datang dengan peralatan lengkap menyelam. “Korban ditemukan enam kemudian atau tepatnya pukul tujuh sore dalam keadaan tidak bernyawa,” terang Leo.
Jenazah pegawai sebuah perusahaan di Bengalon ini, ditemukan ketika tim Basarnas melakukan penyelaman. Disaksikaan, jajara Polsek Kaliorang dan keluarga serta teman – temannya jenazaha Munario setelah ditemukan langsung dilakukan pemeriksaan. “Diduga kuat, korban saat terjun membentur bebatuan sehingga gagal timbul, meski demikian kasusnya dalam penyelidikan Polsek Kaliorang,” terang Leo.
Terpisah Kapolres Kutim AKPB Rino Eko ketika dihubungi Suara Kutim.com menyebutkan kasus tenggelamnya Munario didfuga kuat karena kecelakaan saat terjun ke kolam air terjun yang di bagian dasarnya terdapat bebatuan besar. “Kemungkinan korban tidak mengenal medannya, dengan ketinggian sepuluh meter tentu cukup keras benturannya,” terang kapolres seraya menerangkan keluarga korban menerima apa yang menimpa keluarganya.(SK14)