SANGATTA,Suara Kutim.com (28/4)
Sedikitinya 1.000 guru, mendapat pencerahan dari Munif Chatib, seorang konsultan pendidikan dan penulis empat buku terlaris yakni Sekolahnya Manusia, Gurunya Manusia, Sekolah Anak-Anak Juara dan Orangtuanya Manusia. “Tidak ada guru yang tidak bisa mengajar, guru harus terus belajar, berusaha menuju tangga profesional, dan mencintai profesinya,” kata Munif saat menjadi pembicara tunggal pada seminar yang digelar Dinas Dikbud Kutim, Selasa (28/4).
Dalam paparanya, Munif Chatib menyebutkan tidak ada siswa yang bodoh. Dalam kacamatanya,. setiap siswa punya cara belajar masing-masing, guru jangan memvonis anak salah. Menurutnya, jika ada siswa yang tidak paham maka guru harus introspeksi diri mengenai cara mengajarnya. “Guru adalah manusia pembelajar, frekuensi waktu belajar guru menentukan kualitas guru, membentuk divisi khusus untuk pelatihan dan pengembangan guru, mengadakan program bedah buku secara regular, dan mencari solusi bersama tentang siswa bermasalah,” ungkapnya.
Seorang guru memiliki 3 kewajiban yakni membuat perencanaan, mengajar, dan melakukan evaluasi pembelajaran dan berhak untuk belajar. Ia mengingatkan, guru punya keikhlasan dalam mengajar dan belajar serta membangun kerja sama antara wali murid, guru, dan sekolah.
Plt Bupati Ardiasnyah Sulaiman yang membuka seminar yang paling banyak diikuti, mengingatkan kalangan guru untuk selalu berusaha mengembangkan dan mengasah kemampuan sehingga lebih mumpuni. “Paling tidak enam bulan sekali lakukan pendalaman akan peran dan tugas sebagai guru,” kata Ardiansyah yang menyatakan dirinya tetap seorang guru.
Sebelumnya Kadisdikbud Iman Hidayat menyebutkan, seminar khusus bagi guru serta kepala sekolah digelar instansinya untuk menyemarakan Hari Pendidikan yang jatuh pada 2 Mei mendatang, selain itu untuk membuka wawasan kalangan pendidik.
Munif Chatib, lahir di Surabaya 5 Juli 1969. Ia dikenal sebagai konsultan pendidikan dan penulis empat buku best-seller pendidikan yakno Sekolahnya Manusia, Gurunya Manusia, Sekolah Anak-Anak Juara dan Orangtuanya Manusia. (SK-08/SK-09)