SANGATTA,Suara Kutim.com
Penyalahgunaan obat batuk Komix dan Lem Kayu Merek Rajawali, sudah merambah ke pedalaman Kutim seperti Kongbeng dan Muara Wahau. Bahkan sejumlah warga menyebutkan, aksi “konyol” sejumlah remaja terutama usia anak SMP dan SMA ini sudah lama terjadi. “Sudah lama anak-anak di Kongbeng ini menggunakan obat – obat terlarang, sekarang mereka lagi gandrung dengan obat batuk Komix serta lem kayu merek Rajawali,” kata Balan Lawai –seoarang tokoh masyarakat Miau Baru.
Kepada wartawan yang menemuinya, Minggu (14/12), ia menyebutkan maraknya kaum muda menggunakan obat terlarang seperti Komix dan lem kayu, sudah di luar batas sehingga ia kerap mengingatkan orang tua untuk selalu mewaspadai perilaku anak-anaknya di jam sekolah.
Sebagai tokoh masyarakat, ia mengingatkan warga Kongbeng untuk memperhatikan kondisi anak-anaknya jika tidak akan ketinggalan kereta untuk mendapatkan kesempatan kerja di masa mendatang. “Bagaimana mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja asing, jika setiap hari teler sementara dunia akan terbuka lebar bagi yang berprestasi bukan yang teler dan tidak berpengalaman,” ujar pria yang sudah melanglang buana ke sejumlah negara sebagai pemateri masalah lingkungan.
Dugaan penyalahgunaan obat batuk Komix dan lem kayu oleh sekelompok anak muda Kongbeng, ketika kalangan wartawan bertandang ke Lapangan Terbang (Lapter) Uyang Lahai Miau Baru. Di ruang tunggu penumpang, ditemukan puluhan bungkus Komix serta kaleng dan tujuh kantong plastik berisikan lem kayu. Berbeda dengan di Sangatta dang Bengalon, selain ada bungkusan Komix juga terdapat kondom, CD serta Bra sementara di Miau Baru, tidak ditemukan alat kontrasepsi.
Namun sejumlah warga menyebutkan, Lapter Uyang Lahai tidak saja digunakan untuk pesta miras dan narkotika, melainkan pesta seks. “Kami kerap menemukan aksi mereka, namun ketika ditegur mungkin hanya sebentar kemudian diulangi lagi,” aku beberapa warga Miau Baru seraya menyebutkan pesta miras dan koplo kerap dilakukan malam minggu atau saat ada keramaian.(SK-03/SK-05)