SANGATTA,Suara Kutim.com
Puluhan guru terutama wanita terharu ketika menyaksikan video testimoni yang diputar Mendikbud Prof Dr Ir Mohammad Nuh, DEA sebelum membuka Diklat Lanjutan Implementasi Kurikulum 2013, Kamis (29/5) siang di Gedung Serba Guna (GSG) Pemkab Kutim.
Sejumlah Guru Mengusap Air Mata Haru Saat Nonton Video |
Keharuan para guru dan undangan, ketika mendengarkan langsung pengakuan sejumlah mahasiswa dari keluarga miskin namun mampu menapak masa depan cerah dengan menyelesaikan pendidikan dengan sempurna.
Pengakuan-pengakuan sejumlah mahasiswa diantaranta Barrul Qodariyah yang menempuh pendidikan S1 Kedokteran di UGM Yogyakarta, Wulan Dwi Sakinah (Kedokteran), Nur Latifah (UGM) serta Saharuddin yang mampu meraih IPK 4.
Empat mahasiswa dari 1000 penerima Bea Siswa Bidikmisi yang digelontorkan Kemendikbud, memamg mampu mengakat harkat martabat keluarga mereka yang miskin bahkan sangat miskin.
Barrul Qodariyah misalnya sehari-harinya merupakan salah satu keluarga yang berstatus buruh tani. “Orang tua saya, bukan petani tetapi buruh tani yang tidak punya apa-apa kecuali tenaga sehingga mendapat upah sehari antara lima sampai sepuluh ribu rupiah,” ungkap Barrul dalam pidatonya yang disaksikan Presiden SBY serta pejabat lainnya.
Tak pelak, pengakuan Barrul Qodariyah serta Wulan Dwi Sakinah, Nur Latifah dan Saharuddin yang disajikan dalam video berdurasi 17 menit membuat para guru terharu. Bahkan mereka yang semula sempat asyik dengan aktifitasnya terhenti. “Bea Siswa Bidikmisi salah satu upaya pemerintah untuk membantu anak-anak bangsa yang beprestasi namun tidak mampu membiayai pendidikannya, apa yang diungkapkan sejumlah penerima tentu salah satu bukti program Bidimisi sesuai tujuannya,” kata Mendikbud M Nuh kepada wartawan.(SK-05)