SuaraKutim.com, Sangatta – Saat matahari terbenam dan malam mulai menyelimuti kota Sangatta, sebuah semangat baru berkobar di kalangan pemuda. Di balik gemerlapnya cahaya lampu neon, seorang Treasure Maker bernama Bilqis Hamidah dengan penuh semangat mencoba mengangkat komunitas fandom K-POP ke permukaan.
Dalam perjalanannya, saya (sebagai wartawan) diberi kesempatan untuk mengikuti Bilqis dan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana dia mencoba mengubah pandangan masyarakat terhadap komunitas yang begitu dicintainya.
Bilqis adalah perempuan berusia 29 tahun, mengenakan jilbab dengan kacamata khasnya membuat siapa saja yang menemuinya tidak akan mengira kalau dia adalah seorang Treasure Maker, yakni sebutan khusus untuk fans dari grub band korea bernama Treasure.
“Awalnya aku suka Bigbang faktor utama aku suka karena lingkungan pertemanan ku rata-rata suka Korea. Dan kenapa akhirnya jadi banyak suka banyak grup karena genre mereka sesuai sama selera musik ku,” tuturnya, Minggu 25 Juni 2023
Namun, kecintaannya ini sering kali tidak diterima oleh lingkungannya. Di Sangatta, komunitas fandom K-POP dianggap sedikit berbeda, namun ia terus mencoba mengorganisir diri dan terlibat dalam setiap event yang berhubungan dengan grub band korea tersebut.
Karena Ia merasa bahwa grub musik K-POP dan kebersamaan dalam komunitas fandom-nya telah memberikan banyak kebahagiaan dan inspirasi dalam hidupnya.
“Dan aku suka mereka juga karena sekarang menjadi sumber inspirasiku dalam menulis,” ungkapnya
Dengan tekad yang kuat, Bilqis memutuskan untuk memperkenalkan komunitas fandom K-POP ke wilayah Sangatta Utara secara lebih luas. Ia ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa di balik gaya hidup yang berbeda, terdapat kebersamaan yang kuat dan persahabatan yang tak tergantikan. Dengan bantuan beberapa teman yang memiliki minat yang sama, Bilqis tergabung dalam acara Noraebang di kedai kopi lokal bernama Coffee Time.
Noraebang, Kebahagiaan di Tengah Kota Sangatta
Pada hari yang ditentukan, saya dan Bilqis tiba di Coffee Time tepat pada 19.00 WITA. Suasana kedai yang terbuka membuat kami merasa segar. Meja-meja kayu yang simpel, lampu-lampu hias yang menggantung, dan senyum hangat dari para pengunjung membuat acara ini semakin menarik.
Melihat ke sekeliling, saya terpesona dengan keragaman usia, jenis kelamin, dan latar belakang yang dimiliki oleh para pengunjung. Mereka semua memiliki satu hal yang sama: cinta yang mendalam terhadap grub musik K-POP.
“Sebelum ada event K-POP di Kota sendri, biasanya kita harus pergi ke Samarinda atau Balikpapan, untuk bisa ngerasain acara event kpop dan bertemu fandom lain. Yang pling ajaib adalah orang gak saling kenal bisa langsung akrab hanya karena kita suka grup yg sama. Udah berasa ketemu teman lama,” cerita Bilqis soal pengalamanya.
Bilqis memperkenalkan saya kepada beberapa anggota komunitas, dan mereka dengan ramah menyambut kedatangan kami. Saya melihat semangat dan keceriaan yang begitu besar di mata mereka. Mereka saling berbagi cerita tentang grup musik favorit, tarian terbaru yang mereka pelajari, dan momen-momen tak terlupakan di konser-konser K-POP yang pernah mereka saksikan. Saya dapat merasakan betapa pentingnya komunitas ini bagi mereka, bukan hanya sebagai penggemar, tetapi juga sebagai keluarga yang saling mendukung dan menginspirasi.
“Yang ngadain acara ini namanya Kak Sanah owner-nya Sans studio sama chaboba, dia yang buat dan memang disini beragam fandom,” jelas Bilqis, sambil sedikit teriak, sebab suara musik yang kencang dan teriakan para peserta acara yang sangat antusias, membuat saya dan Bilqis beberapa kali harus meninggikan nada suara.
Ketika acara Noraebang dimulai, suara-suara merdu para pengunjung memenuhi kedai tersebut. Lagu-lagu K-POP terkenal berkumandang, dan setiap orang bersorak riang dan berdansa. Mereka menyanyi sekeras yang mereka bisa, dan menari seolah-olah mereka melihat idol kebanggaan mereka disana.
Terlihat bahwa perbedaan usia dan latar belakang tidak lagi menjadi halangan. Semua orang bersatu dalam kebersamaan dan kebahagiaan yang tak tergantikan. Sebagian membawa atribut sesuai dengan grub musik yang mereka suka, sebagian juga berpakaian khusus untuk memeriahkan suasana.
Melihat hal ini, saya semakin yakin bahwa komunitas fandom K-POP telah menciptakan kebahagiaan di Sangatta Utara.
Noraebang sendiri dalam wikipedia disebutkan Kamar Lagu, kamar untuk menyanyi adalah tempat menyanyi (karaoke) yang populer di Korea Selatan. Acara yang saat ini sedang trend untuk digagas seluruh komunitas K-Pop di dunia. (bersambung)
Artikel selanjutnya dari serial “Noraebang” Semangat Baru di Tengah Kota Sangatta (Bagian-2): https://www.suarakutim.com/noraebang-semangat-baru-di-tengah-kota-sangatta-bagian-2/