Beranda KABAR KALTIM “Noraebang” Semangat Baru di Tengah Kota Sangatta (Bagian 2)

“Noraebang” Semangat Baru di Tengah Kota Sangatta (Bagian 2)

0
Nobar online live concert SUGA member of BTS, bersama army Sangatta

Loading

Akhirnya Muncul KPOPERS Sangatta

SuaraKutim.com, Sangatta – “Akhirnya muncul nama KPOPERS SANGATTA,” ungkap Siti Hasanah saat dihubungi wartawan Minggu, 2 Juli 2023.

Sanah panggilan akrab seorang wirausahawan di Kota Sangatta itu,  menyampaikan kegembiraannya karena telah berhasil membuat acara untuk para fandom KPOPers di Sangatta. Fandom sendiri adalah komunitas atau kelompok penggemar yang antusias, yang biasanya mengidolakan orang, atau mempunyai hobi dan kegiatan yang sama.

“Supaya teman-teman yang suka KPOP ini mempunyai wadah untuk berkumpul dan berkegiatan,” ucapnya

Menjadi seorang penggemar grub band asal negri gingseng tersebut memang tidaklah mudah, jika membaca banyak sumber berita dan artikel. Ada banyak argumen yang membuat Kpopers harus kuat mental karena dianggap terlalu fanatik dalam mencintai idol mereka.

Mengutip CNN Indonesia, rasa cinta yang terlalu besar terhadap idol ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri, dari sudut pandang psikologi, kegandrungan para K-Popers ini menimbulkan ketertarikan sekaligus kecemasan.

Hal itu diakui oleh praktisi dan akademisi psikologi Vierra Adella. Dosen Universitas Atma Jaya Jakarta tersebut bahkan menyebut bahwa kegandrungan para K-Popers yang jumlahnya bisa dibilang masif sebagai sebuah “fenomena”.

Bahkan katanya gelombang budaya Korea yang sudah ‘menginvasi’ Indonesia lebih dari sedekade lalu bisa membuat para penggemarnya sangat bertahan lama.

“Ini berbeda dengan idola biasa, macam Katy Perry atau Justin Bieber,” lanjutnya. “Kalau secara alaminya, ada masa hidup-mati, naik-turun. Kalau Korea ini bukan hanya mengangkat satu figur. Semua sistem bekerja membuat ini menjadi langgeng,” ungkap Vierra Adella dalam CNN Indonesia

Sanah penggagas acara ini, menyampaikan bahwa acara Noraebang ini adalah acara perdana untuk komunitas Kpopers di Sangatta. Sama seperti Bilqis, ia bertekad untuk memunculkan sebuah wadah positif bagi sesama pencinta grub musik Korea Selatan tersebut.

“Event hari itu ada 2 agendanya, Yang pertama sore hari ada kegitan nobar online live concert SUGA member of BTS yg berlangsung di Seoul. Event ini khusus untk para army sangatta (sebutan untuk para penggemar BTS), Kemudian malam di lanjutkan dengan noraebang,” jelasnya

“Noraebang itu kalau tempt karaoke dalam bahasa korea. Cuma belakangan kegiatan ini semakin populer dibeberpa negara salah satunya di Indonesia. Dikemas dengan konsep kekinian jdi bisa di adakan dimanapun tapi tetap tdak membuang ciri khas utamanya yaitu karaoke bersama lagu-lagu kpop,” ungkapnya

Sanah, bersama para Fandom Kpop di Sangatta

Perempuan yang memiliki usaha Studio Photo itu, juga menceritakan bahwa ia hanya perlu membuat sebuah poster undangan di media sosial, dan membiarkan poster itu bekerja dengan sendirinya. para fandom kemudian berkumpul dengan kesadaran sendiri tanpa perlu saling mengabari lebih detail tentang acara tersebut.

“Untuk mengumpulkan orang-orang kami hanya melalui sosial media. Karena betulan saya pribadi penikmat musik kpop ini, sangat memudahkan untk mengumpulkan orang-orang dengan hobi yang sama,” jelas Sanah.

“Di Sangatta sendri sudah ada beberpa Fandom yang sudah aktif bikin perkumpulan. Jadi ketika mereka tau bakal ada event tentang kpop merka antusias untk hadir bahkan membantu untk menyebarkan info kegiatan ini kpada yang lain,” pungkasnya.

Tantangan dan Harapan

Bilqis Hamida (kiri), Sanah (tengah) dan beberapa peserta Noraebang

Kembali ke kisah Bilqis, dalam perjalanan pulang dimalam itu, ia berbagi cerita  tentang tantangan yang dihadapinya dalam membangun komunitas Kpop yang ia geluti. Ia harus menghadapi pandangan negatif dari orang-orang di sekitarnya yang menganggap mereka aneh atau terlalu terobsesi dengan budaya Korea Selatan. Namun, Bilqis tidak menyerah. Ia mengatakan bahwa mereka hanya ingin hidup sesuai dengan minat dan hobi mereka, sama seperti komunitas lainnya.

“Gimana ya.  setiap orang punya tanggapannya masing-masing, kalau pribadi aku sendiri cuek aja. Karena semakin d tanggepin semakin mencari kesalahan para penggemar K-Pop. Teman-teman dancer yang aku kenal mungkin keliatan mereka hanya bisa dance Korea, tapi nyatanya mereka bermula dari tarian kontemporer dan tarian dari daerah tertentu,” jelas Bilqis

Kisah Bilqis Hamidah dan komunitas fandom K-POP di Sangatta Utara adalah cerminan dari kekuatan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang kuat. Mereka terus mengorganisir diri dan memberikan sentuhan positif di Kota Sangatta. musik K-POP dan kebersamaan dalam komunitas mereka telah memberikan inspirasi dan kebahagiaan yang luar biasa.

Melalui perjuangan Bilqis dan komunitasnya, semoga suatu hari nanti masyarakat di Sangatta Utara dan di seluruh dunia dapat melihat keunikan dan keindahan yang dimiliki oleh komunitas fandom K-POP.

Semoga mereka dapat menyadari bahwa kebebasan untuk mengekspresikan minat dan hobi adalah hak setiap individu, dan bahwa keberagaman adalah kekayaan yang perlu dirayakan. (red/SK-05)

Baca artikel sebelum dari serial ini: “Noraebang” Semangat Baru di Tengah Kota Sangatta (Bagian 1) https://www.suarakutim.com/noraebang-semangat-baru-di-tengah-kota-sangatta-bagian-1/