SANGATTA,Suara Kutim.com (15/3)
Kebakaran lahan dan hutan di Kutim yang mencapai ratusan titik menjadi perhatian Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Indra Pujihastono dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Syafruddin serta Danrem 091/ASN Brigjen TNI Teguh Arief Indratmoko. Namun, keinginan ketiganya meninjau titik api, Selasa (15/3) siang gagal pasalnya hari ini tidak terpantau titik api oleh satelit.
Kapolda Irjen Pol Syafaruddin menandaskan kepolisian tidak segan-segan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran lahan baik perorangan muapun perusahaan. Bahkan ia menjanjikan akan memberikan jeretan hukum cukup lama jika ada kesengajaan dalam pembakaran lahan. Saat memberikan pengarahan dihadapan jajaran Pemkab Kutim diantaranya Bupati Ismunandar, Wabup Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Mahyunadi, Kapolres, Dandim, Danlanal serta puluhan pimpinan perusahaan, Selasa (15/3) siang .
Imbauan tidak melakukan pembakaran lahan juga dilontarkan Pangdam Mayjen TNI Indra Pujihastono, bahkan ia menyebutkan banyaknya hot spot di Kutim di luar dugaan. Ia mengungkapkan Kaltim oleh pemerintah pusat tidak termasuk dalam 7 provinsi yang diprediksi bakal mengalami hot spot di tahun 2016 namun terbalik justru menjadi primadona. “Inilah yang membuat kaget kita, karenanya TNI dan Polri bertekad memadamkan kebakaran hutan ,” tandas pangdam.
Pangdam VI Mulawarman, Kapolda, Danrem 091 / ASN didampingi Bupati Ismunandar direncanakan setelah melakukan inspeksi kesiapan tim penanggulangan asap serta pengarahan di Kantor Bupati Kutim, berencana akan melakukan pemantauan titik api di Muara Wahau dan Muara Ancalong namun karena tidak adanya titk api batalkan. “Sebuah helikopter sudah disiapkan untuk peninjauan lewat udara, karena informasi tidak ada titik api hari ini terpaksa dibatalkan,” terang Wabup Kasmidi Bulang seusai mengantar Pangdam dan Kapolda kembali ke Balikpapan pukul 13.55 Wita.(SK-02/SK-03/SK-13)