SANGATTA (22/11-2018)
Akibat anjloknya harga Tandan Buah Sawit (TBS), sejumlah petani, Kamis (22/11-2018) melakukan pertemuan dengan DPRD Kutim. Dalam pertemuan yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Yulianus Palangiran, petani berharap DPRD membantu petani sawit agar harga sawit kembali normal.
Dalam hearing yang dihadiri Sekda Irawansyah, termasuk sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yakni PT KIN, PT. Anugrah Energi Tama, PT Bima Palma Nugraha, PT Kutai Balian NAULI (KBN), PT Fairco dan PT. KAN, kalangan petani minta perusahaan perkebunan kelapa sawit mau menerima dan membeli sawit dari masyarakat, selain itu menaikkan harga TBS yang kini antara Rp200 hingga Rp 400 perkilogram. “Kami berharap TBS petani yang tidak bermitra dengan perusahaan bisa dibeli perusahaan,” kata Asbudi – Ketua Forum Petani Perkebunan Sawit Kabupaten Kutai Timur.
Selama ini, ungkap Asbudi, pihak perusahaan enggan membeli TBS petani yang tidak bermitra dengan berbagai alasan mulai kemampuan pabrik hingga melimpahnya buah dalam lingkungan perusahaan.
Menanggapi ungkapan Asbudi yang datang bersama sejumlah petani sawit, Yulianus bersama sejumlah anggpta DPRD Kutim, mengungkapkan setiap reses petani sawit banyak mengeluhkan anjloknya harga sawit sehingga membuat petani merugi.
“Masalah harga sawit yang anjlok itu, menjadi perhatian DPRD karenya disampaikan beberapa kali saat rapat paripurna, karenanya kami dari dewan berharap perusahaan peduli dengan nasib petani sawit yang ada sekitar perusahaan,” harap Yulianus Palangiran. (ADV-DPRD KUTIM)