![]() |
Utoro dan Penerima Beasiswa PGC |
SANGATTA,Swara Kaltim
Presiden Prima Golf Club (PGC) Sangatta, R Utoro memotivasi semangat pelajar penerima beasiswa Yayasan Pendidikan Prima Golf Club (YPPGC) tahun 2014 dengan memberikan langsung bea siswa. “Kalian tidak boleh kendor atau patah semangat, tetap semangat untuk meningkatkan prestasi karena sekarang ini tidak ada alasan tidak sekolah hanya karena tidak memiliki kemampuan ekonomi, karena banyak bea siswa yang siap disalurkan berbagai pihak kepada anak-anak muda berpretasi,” ujar Utoro, saat menyerahkan bea siswa PGC, Kamis (4/9) pagi.
Saat berdialog dengan penerima bea siswa PGC, Utoro menyebutkan banyak jalan untuk mendapatkan dukungan pembiayaan sekolah terutama di Kutai Timur. “Kalian mampu menjaga prestasi, tentu bea siswa tetap mengalir,” pesannya.
Chief Operating Officer (COO) KPC ini menerangkan, bea siswa yang digelontorkan PGC tidak sebatas saat masih di bangku SMP atau SMU, tetapi sampai perguruan tinggi. Dikatakan, komunitas penghobi olahraga golf PGC ikut berpartisipasi meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) masyarakat Kutai Timur, sejak 20 tahun lalu. “Tercatat ada tiga ratus orang telah mendapat bea siswa PGC dan sebagian telah berkarya dalam berbagai profesi seperti dokter dan guru,” sebutnya.
Diakui,program bea siswa salah satu bentuk investasi pembangunan dibidang SDM karena akan melanjutkan estafet pembangunan daerah. “Harapan kita, anak-anak Kutai Timur ini bisa berprestasi dan kembali lagi untuk melanjutkan estafet pembangunan di daerah ini,” kata peraih penghargaan putra terbaik se Kaltim yang belum lama ini mendapat penghargaan dari Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Penerima bea siswa PGC tahun ini sebanyak 50 orang, mereka berada di Sangatta dan Bengalon. Melalui Yayasan PGC, sebagian besar siswa berpretasi ini sedang menempuh pendidikan di sekolah yang dikelola YPPSB. “Bea siswa PGC ikut membantu meringankan beban keluarga kami, karena salah satu anak kami baru masuk pada SMU,” aku Isa – ibu dari Hastina penerima bea siswa.
Warga Jalan Santai Kecamatan Sangatta Selatan ini mengakui untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, hanya mengandalkan pendapatan sang suami yang bekerja buruh bangunan. Tanpa mengecilkan pendapatan sang suami, Isa menyebutkan profesi suaminya ibaratkan air yang kerap surut. “Kerjanya serabutan, jelas untuk memenuhi kebutuan kami sekeluarga tentu berat namun adanya bea siswa PGC, kami terbantu juga,” beber Isa.(SK-03)