SANGATTA (30/11-2019)

Sebanyak 20 ton pisang kapok akhirnya diseberangkan ke Malaysia, pisang asal Kaliorang Kutim ini diekspor ke Malaysia bertepatan dengan peringatan Gebyar Pertanian yang ke-3 yang untuk Regional Kalimantan oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan) dilaksanakan di Samarinda.
Pisang yang selama ini dikirim ke Pulau Jawa, menurut Gubernur Kaltim Isran Noor punya arti penting bagi Kaltim. Mantan Bupati Kutim ini mengemukankan, lahan pertanian di Kutim masih luas terlebih untuk budidaya pisang. “Saya bangga, pisang etam bisa diekspor meski baru 20 ton namun apa yang ada saat ini membuat petani lebih semangat lagi,” kata Isran yang mengaku Kaliorang, Kaubun, Sangatta dan Teluk Pandan punya lahan yang cocok untuk pisang.

Pisang kapok yang dikenal masyarakat Kaltim sebagai pisang sanggar ini, diekspor ke Malaysi setelah dilakukan pembinaan oleh Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) terhadap petani di Kecamatan Kaliorang.
Selain melepas perdana ekspor pisang, juga dikenalkan aplikasi Indonesian Map of Agricultural Commodities Eksport (I-Mace) sebagai aplikasi buatan Badan Karantina Pertanian yang berisikan peta potensi komoditas pertanian untuk diekspor di Kalimantan Timur.
Aplikasi I-Mace ini diberikan langsung kepada Gubernur Kaltim oleh Kepala Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman, dan Kepala Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiyono. “Aplikasi I-Mace diharapkan dapat membantu Pemprov, dalam hal menggali peluang ekspor komoditas pertanian karena dengan data dan peta di dalam aplikasi sudah sangat lengkap,” ujar Rahman.(ADV-KOMINFO)