SANGATTA (2/5-2018)
Dibalik hingar-bingar perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018 di Kutai Timur (Kutim), ternyata banyak permasalahan di dunia pendidikan. Pasalnya, ditengah kondisi lemahnya keuangan Kutim saat ini, terungkap lebih 150 bangunan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang bisa dikatakan tidak layak.
Bahkan disuguhkan kondisi aktifitas belajar mengajar murid dengan lesehan atau tanpa memiliki fasilitas meja kursi belajar. Bupati Kutai Timur, Ismunandar usai memimpin upacara bendera memperingati Hardiknas 2018 di lapangan upacara kantor Bupati Kutim, tidak membantah kondisi ratusan sekolah di Kutim yang perlu perhatian.
Menurut Ismu, saat ini, banyak sekolah di Kutim yang kondisinya bangunan dan fasilitasnya tidak layak. Yang mengejutkan, kondisi sekolah yang kurang baik itu baru terungkap saat kondisi keuangan daerah Kutim sedang sakit. “Inilah yang menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Pemkab Kutim sudah mengambil langkah-langkah stategis untuk mengurangi kekurangan yang ada. Dengan kondisi keuangan yang terbatas saat ini, memang tidak bisa maksimal mengalokasikan anggaran. Namun Pemkab Kutim akan terus berupaya memprioritaskan pembenahan fasilitas sekolah yang ada tersebut, dengan mengandeng keterlibatan pihak stake holder atau perusahaan yang ada di sekitar lokasi sekolah,” kata Ismu.(SK2/SK3)