Ny Anik sedang mengayun anaknya sementara rumahnya sudah terendam |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Sejumlah korban banjir akibat meluapnya Sungai Bengalon, sudah melakukan persiapan untuk mengemasi barang berharga mereka. Terutama yang bermukim tepat di tepi sungai, seperti Ny Anik (40) warga Sepaso Selatan.
Wanita menempati rumah kayu tua itu, sudah membuat tempat tinggal darurat dalam rumahnya. Pasalnya, kediaman penjual tela-tela ini, sudah kemasukan air sejak Minggu (7/12) tadi. “Mau ngungsi kemana pak, tempatnya ngak ada karenanya berusaha bertahan dengan membuat tempat berteduh lebih tinggi lagi,” kata wanita yang kini harus mengawasi keempat anaknya.
Menurut warga Sepaso Selatan, banjir yang kerap melanda desa mereka berbeda dengan banjir di beberapa daerah. Menghadapi banjir yang ada sekarang, warga sudah merencanakan akan membangun tempat tinggal sementara. “Dulu kami sekeluarga terpaksa tinggal di teras ini dengan cara membuat tempat tinggal dari balok dan papan,” ujar Abdul Haris, warga Sepaso Selatan.
Menurut mantan Sekdes Sepaso Selatan ini, desanya jika dilanda banjir tidak bisa dalam waktu dua atau tiga hari tetapi berbulan-bulan. “Pernah sampai dua bulan, memang aneh banjir di Bengalon ini,” terangnya.
Sementara Arianto D, staf Kantor Kecamatan Bengalon, dihubungi pukul 22.30 Wita, menerangkan banjir telah mengalami surut beberap centimeter namun di cuaca mendung sedang bergelantung di langit Bengalon. “Kondisi air mengalami penurunan beberap sentimeter, namun tanda-tanda mua hujan sudah ada,” kata Arianto.
Banjir yang melanda Bengalon sejak beberapa hari lalu membuat sedikitnya 800 KK di empat desa terganggu, banjir terparah dialami warga Sepaso Selatan dimana sebagian rumah warga sudah kemasukan air. Meski demikian, tidak ada warga mengungsi untuk menyelamatkan diri.(SK-05)