Pisang Kepok atau Pisang Sanggar |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Pisang kepok Kaliorang, ternyata dikenal berbagai daerah bahkan rasanya tidak kalah dengan pisang asal Lampung. Karenanya, budidaya pisang kepok terus dikembangkan. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim Syarifuddin Ginting, menyebutkan perkembangan budidaya pisang kepok berkembang pesat di Kaliorang dan Kaubun. Ia mengakui, produksi pisang kepok sempat anjlok ketika diserang penyakit. “Petani mau tidak mau membabat semua pisang tujuannya agar penyakit tidak berkembang pesat, upaya itu berhasil sehingga produksi kembali normal,” ungkapnya seraya menyebutkan luas areal pisang kepok mencapai 20 ribu Ha.
Dikatakan, produksi pisang kepok menggembirakan, bahkan pemasarannay sampai ke keluar daerah diantaranya Jatim.”Di Kaliorang pengolahan pisang kepok jadi bahan pangan seperti kripik masih sangat terbatas, selain itu pemasaran masih dihadapkan pada permasalahan dengan minimnya pembeli,” terang Syarifuddin.
Disebutkan Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim, merencanakan produksi pisang kepok tidak lagi dijual dalam bentuk buah segar, tapi sudah diolah seperti bubur bayi atau makanan ringan. Ia mengakui, pengolahan pisang kepok dalam bentuk siap jadi itu merupakan tantangan.
Sejumlah petani mengakui selama ini, mereka hanya menjual dalam buah segar sehingga belum memberikan nilai ekonomi yang baik. Beberapa petani, mengaku setuju jika pisang kepok diolah setengah jadi baru dipasarkan. “Jika memang terwujud, tentu akan menambah lapangan kerja bagi masyarakat selain itu juga menggairahkan petani,” sebut Parno (45) warga Kaliorang.(SK-05)